Page 28 - 1201-SMP-Menak-Jingga-Sj-Fiks
P. 28
“Anjasmara, mengapa engkau berkata seperti itu? Ada
apakah sebenarnya?” tanya sang ratu lembut.
“Hamba tidak rela suami hamba maju ke medan perang.
Suami hamba pasti kalah melawan Menak Jingga.”
“Anjasmara, tidak usahlah engkau khawatir dan bersedih.
Yakinkan hatimu bahwa Damarwulan mampu mengalahkan
Menak Jingga. Jika berhasil, suamimu akan saya nobatkan menjadi
raja Majapahit.”
“Tapi, Kanda Damarwulan tidak memiliki kecakapan
berperang tanding, Kanjeng,” jelas Anjasmara sambil mengusap
air matanya.
“Ketika berlatih melawan kami pun, Kanda Damarwulan
tidak pernah menang.”
“Betul, Kanjeng Ratu, Kanda Damarwulan tidak pernah
menang bertanding melawan kami.” Layang Seta dan Layang
Kumitir bergantian memberanikan diri menyela pembicaraan.
“Kalian juga putra Patih Logender?”
“Betul, Kanjeng Ratu.”
“Kalau begitu, kalian pasti Layang Seta dan Layang Kumitir?”
“Betul, Kanjeng Ratu.”
“Anjasmara …, supaya hatimu tenteram, saya perintahkan
kedua adikmu menyusul Damarwulan dengan membawa prajurit
khusus, kalau perlu diiringi prajurit segelar sepapan (sepasukan
prajurit bersenjata lengkap) supaya bergabung dengan
Damarwulan.”
23