Page 112 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 112

88 |  Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014

                     Vanda frankieana­Kalimantan (2012), Dendro-   Racemobambos, Sphaerobambos) dan 10
                     bium mucrovaginatum­Kalimantan (2012), dan    marga introduksi (Chimonobambusa, Guadua,
                     Malleola inflata­Kalimantan (2013) (Gambar 57).  Melocanna, Otatea, Phyllostachys, Pleioblastus,
                                                                   Pseudosasa, Semiarundinaria, Shibataea, dan
                         Terbatasnya eksplorasi yang dilakukan
                     di kawasan Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan    Thyrsostachys) yang berasal dari Columbia,
                     Sunda Kecil, dan Papua menjadi salah satu     Thailand, dan Jepang. Bambu asli Indonesia
                     faktor utama penyebab masih rendahnya         umumnya termasuk dalam anak puak
                     jenis anggrek yang telah di ketahui dan       Bambusinae dan Racemobambosinae, kecuali
                     tercatat oleh ilmu pengetahuan. Peluang       Buergersiochloa yang hanya terdiri atas satu
                     ditemukannya jenis baru dan rekaman baru      jenis (Buergersiochloa bambusoides) yang ter­
                     masih sangat terbuka lebar, khususnya         masuk dalam anak puak Buergersiochloa dan
                     pada kawasan­kawasan yang telah disebut       ditemukan juga di Kepulauan Raja Ampat.
                     diawal. Oleh  karena itu,  eksplorasi dan     Jenis bambu seperti rumput ini termasuk
                     inventarisasi keanekaragaman jenis ang­       dalam kategori rawan dalam kategori jenis­
                     grek perlu ditingkatkan, baik dari intensitas   jenis langka IUCN.
                     maupun kualitasnya. Apalagi peneliti masih        Dari 161 jenis bambu yang ada di Indo­
                     harus berlomba dengan degradasi hutan yang    nesia, hingga saat ini Sumatra mempunyai
                     demikian cepatnya.                            jumlah kehati bambu yang tertinggi, dan juga
                                                                   jenis endemik terbanyak dibandingkan pulau
                                                                   lain di Indonesia (Gambar 58). Bila eksplorasi
                     2. Bambu                                      di Indonesia dilakukan lebih intensif teru­
                     Indonesia memiliki kurang lebih 11.5%         tama di daerah pulau­pulau kecil, jumlah
                     dari jenis bambu di dunia yang terdiri        jenis bambu asli Indonesia akan bertambah.
                     atas 1.439 jenis dari 116 marga (Tabel 17).   Jenis yang berpotensi untuk dimanfaatkan
                     Berdasarkan Widjaja (2014) dalam uraian­      atau dikembangkan, baik jenis introduksi
                     nya di Lokakarya Bambu di Borong, Flores      maupun jenis asli ada 65 jenis. Jenis­jenis
                     pada 2–5 September 2014, Indonesia me­        ini kadang­kadang hanya digunakan oleh
                     miliki 161 jenis yang terdiri atas 12 marga   penduduk secara lokal saja, namun banyak di
                     asli Indonesia (Bambusa, Dendrocalamus,       antaranya merupakan jenis introduksi yang
                     Dinochloa, Fimbribambusa, Gigantochloa Nastus,   kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat se­
                     Neololeba, Parabambusa, Pinga, Schizostachyum,   cara luas. Bahkan beberapa jenis di antaranya
                                                                   sudah dijadikan bahan baku kerajinan tangan
                     Tabel 17. Jumlah jenis Bambu Berdasarkan Puak    ekspor, misalnya meja hias bambu yang
                     Bambuseae dan Anak Puak Bambusinae dan           berasal dari jenis Phyllostachys aurea.
                     Racemobambosinae
                                                                          Pemanfaatan bambu sudah dilaku­
                       Taxon                    Jumlah     Jumlah     kan sejak dahulu kala oleh masyarakat
                                                genus       jenis     Indonesia dengan memanfaatkan kulit
                                                                      bambu untuk memotong tali pusat bayi
                       Arundinarieae               28         533
                                                                      ketika baru lahir atau ketika sunatan pada
                       Bambuseae                   66         784     anak laki­laki. Selanjutnya, bambu juga
                       Neotropical                 19         377     digunakan untuk menampung air yang
                         Arthrostylidiinae         14         172     jatuh ketika mayat disimpan sebelum
                         Chusqueinae                1         160     dikremasi, bambu yang digunakan adalah
                         Guaduinae                  5          45     bambu bali (Schizostachyum Brachycladium
                       Paleotropical               47         407     kuning) di Bali. Selanjutnya, masyarakat
                         Bambusinae                28         264     daerah lainnya di Indonesia sudah me­
                         Hickeliinae                8          33     manfaatkan bambu dalam upacara sesuai
                         Melocanninae              10          88     dengan budaya lokal, seperti di Bali, Lom­
                         Racemobambosinae           1          22
                       Olyreae                     21         122     bok. Pemanfaatan bambu lainnya adalah
                         Buergersiochloinae         1           1     untuk membuat peralatan rumah tangga,
                         Parianinae                 2          36     kerajinan tangan, bangunan, mebel dan
                         Olyrinae                  18          85     bahkan akhir­akhir ini digunakan untuk
                       TOTAL SUBFAMILY            116        1439     biofuel, tenaga listrik, dan penghasil kar­
                     Sumber: Bamboo Phylogeny Group 2012              bon. Serat bambu pun dapat digunakan
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117