Page 130 - FTHP_BUKU AJAR
P. 130
Buku Ajar
(nasi) dikonsumsi bersama-sama dengan sayur dan lauk pauk.
Pengolahan padi menjadi beras dilakukan dengan menggunakan mesin
giling (huller). Secara tradisional orang menggunakan lesung dan alu
sebagai alat penumbuk untuk memisahkan kulit padi menjadi beras.
Produk sampingan dari penggilingan padi berupa sekam, dedak, dan
bekatul. Sekam adalah kulit padi yang biasa digunakan sebagai bahan
bakar alternatif atau campuran media tumbuh tanaman. Dedak dan
bekatul merupakan bahan baku pembuatan pakan ternak.
Mutu beras yang tinggi dicirikan dengan warna beras dan
keutuhannya. Konsumen menghendaki beras dengan warna yang
putih dan utuh. Penyimpanan beras untuk waktu yang lama dilakukan
dengan menggunakan polietilen atau wadah beras yang kedap udara.
Kerusakan pada beras ditunjukkan oleh bau apek yang diakibatkan
oleh kerusakan protein dan karbohidrat yang terkandung di dalam
beras. Beras juga sangat rentan terhadap serangan serangga penggigit
selama penyimpanan. Produk olahan lanjut dari beras adalah tepung
beras, lontong, tape, dan kue-kue tradisional.
Tepung beras dibuat dengan cara menghancurkan beras (milling)
dengan menggunakan mesin penepung. Secara tradisional pembuatan
tepung beras dilakukan dengan penumbukan manual setelah beras
direndam dalam air selama periode tertentu. Tepung beras merupakan
bahan baku penting produk-produk kue dan jajanan tradisional.
Dewasa ini dikembangkan pembuatan beras instan untuk memenuhi
tuntutan kehidupan modern. Prinsip pembuatan beras instan adalah
proses hidrasi-dehidrasi. Setelah ditanak, nasi didehidrasi pada suhu
rendah dalam kondisi vakum dan higienis sehingga berbentuk
menyerupai beras kembali. Penambahan pengawet dan sulfit
dilakukan untuk mempertahankan penaampakan beras dan
memperpanjang daya simpannya.
110 Siti Asmaniyah Mardiyani