Page 132 - FTHP_BUKU AJAR
P. 132
Buku Ajar
dengan mutu tinggi dan nilai ekonomi yang tinggi pula. Jagung siap
dipanen apabila kadar airnya telah mencapai 30 %. Pada saat itu
kelobot daun telah menguning dan tekstur bijinya keras dan
menguning. Jagung yang demikian cocok untuk dikonsumsi sebagai
bahan pangan, pakan dan kepentingan industri. Setelah panen
dilakukan pengeringan untuk menurunkan kadar air bahan sesuai
dengan yang dikehendaki. Pengeringan jagung bisa dilakukan bersama
tongkolnya/klobotnya atau setelah dipipil. Jika terjadi penundaan
penjemuran akibat hujan sebaiknya segera dilakukan pemipilan untuk
mencegah tumbuhnya jamur pada tongkol.
Penjemuran jagung dalam bentuk pipilan sebaiknya dilakukan
dengan menggunakan alas jemur dari anyaman bambu, semen, tikar,
atau alas lainnya. Dalam bentuk tongkol tanpa kelobot jagung
dikeringkan sampai kadar air 18%. Jagung dalam bentuk pipilan harus
dikeringkan lagi sampai kadar air 13-14%. Jika kadar air terlalu tinggi
maka daya simpan jagung akan rendah, karena rentan terhadap
serangan jamur.Penggunaan alas jemur dari semen dapat mempercepat
waktu pengeringan dibandingkan penjemuran dengan alas jemur lain.
Pemipilan pada jagung tongkol dengan kadar air yang masih tinggi
(30-40 %) sebaiknya dilakukan secara manual. Penggunaan pemipil
mekanis pada kondisi tersebut justru akan mengakibatkan kerusakan
pada jagung pipilnya. Setelah dipipil jagung harus dibersihkan dari
kotoran-kotoran (debu, kerikil, rerumputan atau bijian lain). Proses
pembersihan dapat dilakukan secara manual, menggunakan hembusan
udara atau menggunakan magnetik separator. Setelah dibersihkan biji
jagung dikemas dalam wadah kemas yang kuat dan bersih.
Pengemasan jagung biasanya dilakukan dengan menggunakan karung
plastik.
112 Siti Asmaniyah Mardiyani