Page 139 - FTHP_BUKU AJAR
P. 139
Buku Ajar
sebagai makanan pokok pada masa-masa sulit (gagal panen,
pepernagan, paceklik, bencana dan sebagainya). Tanaman pokok minor
yang kita kenal adalah ubi jalar, ubi kayu, talas, garut, sagu dan
sebagainya. Upaya diversivikasi pangan untuk mengurangi konsumsi
beras masyarakat yang semakin tinggi dilakukan dengan melalui
berbagai pendekatan budidaya dan teknologi pengolahan pascapanen
sumber pangan pokok tersebut. Saat ini telah banyak dikembangkan
berbagai produk berbasis ubi kayu dan ubi jalar sebagai sumber pangan
pokok bernutrisi tinggi.
UBI JALAR
Ubi jalar adalah komoditas yang potensial untuk bahan pangan dan
bahan baku industri. Ubi jalar memiliki kandungan karbohidrat yang
tinggi, umur panen pendek, mampu beradaptasi dengan lingkungan dan
biaya produksinya rendah. Ubi jalar juga kaya akan vitamin A,
vitamin C, riboflavin, niacin, dan mineral.
Penanganan dan Penyimpanan Ubi Jalar Segar
Pada saat panen, biasanya ubi jalar dibiarkan tetap berada dalam
tanah selama 1 minggu, setelah daun dan bagian atasnya dipotong. Ubi
kemudian diambil dengan hati-hati dengan menggunakan cangkul. Ubi
jalar sangat rentan terhadap serangan jamur pada saat penyimpanan.
Tanah yang terikut pada umbi setelah panen, merupakan sumber
kontaminan. Oleh karena itu jika produk akan disimpan harus
dilakukan pembersihan dengan air berkhlorinasi atau yang telah
ditambah fungisida. Penjagaan sanitasi ruang simpan juga harus
dilakukan. Selama penyimpanan, bisa terjadi pertumbuhan tunas yang
dapat menurunkan kualitas umbi. Perlakuan perendaman umbi dengan
zat pengatur tumbuh tertentu (GA atau isopronyl) dan perlakuan
3
radiasi dengan sinar gamma mampu mencegah pertumbuhan tunas pada
ubi jalar selama penyimpanan.
Fisiologi dan Teknologi Pasca Panen Produk Pertanian 119