Page 189 - FTHP_BUKU AJAR
P. 189
Buku Ajar
Air buah kelapa dapat dipergunakan sebagai bahan minuman segar,
bahan pembuat cuka, bahan pembuat kecap, bahkan menjadi salah satu
media pertumbuhan bagi pembiakan anggrek atau metode
perkembangan bibit secara in vitro. Buah kelapa disimpan dengan
cara penumpukan buah secara vertikal, dengan bentuk piramida dalam
gudang yang kering dan berudara segar, tidak bocor dan suhu udara
o
dalam gudang berkisar antara 25-27 C.
Pembuatan Kopra
Kopra adalah daging buah kelapa tua yang dikeringkan. Pada
pembuatan kopra yang memiliki kandungan minyak tinggi, proses
pengeringan dilakukan secara bertahap, mula-mula kadar air daging
buah kelapa diturunkan dari 50-55% menjadi 35% selama periode 24
jam pertama. Pada 24 jam berikutnya kadar air tersebut diturunkan
menjadi 20% dan pada periode 24 jam ketiga kadar airnya diturunkan
tinggal menjadi 6-7%. Pengeringan dapat dilakukan dengan
menggunakan sinar matahari, dengan bara atau pengasapan dan
pengeringan secara tidak langsung. Pada umunya untuk memperoleh
hasil optimal dilakukan kombinasi ketiga cara tersebut. Industri kopra
di Indonesia berkembang pesat di daerah- daerah perkebunan kelapa.
Kopra yang baik tidak berbau asap, berwarna putih, keras dan rapuh.
Kopra yang baik memiliki kadar air 5-6%, tidak berjamur dan memilik
kadar asam lemak bebas yang rendah. Di Eropa kopra diolah lanjut
sebagai bahan baku sabun dan margarin. Kopra diperlukan dalam
industri minyak nabati, sabun, margarin dan kosmetika. Residu kopra
biasanya dipergunakan sebagai pakan ternak. Terdapat tiga jenis kopra
yang dikenal di dunia peragangan:
1. Bell Kopra ; adalah kopra yang diperoleh dengan cara
mengeringkan seluruh daging buah kelapa yang telah dibuang
airnya. Kopra jenis ini banyak dijumpai di India dan Bangladesh.
Pengeringannya biasanya dilakukan dengan cara pengasapan.
Fisiologi dan Teknologi Pasca Panen Produk Pertanian 169