Page 234 - FTHP_BUKU AJAR
P. 234
Buku Ajar
Setelah panen, rimpang jahe harus dicuci bersih untuk
membersihkan tanah, kotoran dan kontaminan yang akan
memacu pembusukan rimpang. Setelah bersih dan
dikeringanginkan jahe harus disimpan di tempat yang hiegienis
dengan aerasi udara yang baik. Selanjutnya jahe dapat diolah lanjut
menjadi sirup jahe, jahe instant, serbuk jahe, dan pikel jahe. Sirup
jahe adalah ekstrak daging rimpang jahe dengan air dalam jumlah
tertentu ditambah gula yang dimasak sampai mendidih dan
dikemas dalam botol. Serbuk jahe adalah produk olahan dehidrasi
rimpang jahe dalam bentuk butiran halus. Instant jahe adalah
produk kristal ekstrak jahe yang ditambah gula pasir. Sedangkan
pikel jahe adalah produk olahan fermentasi jahe dengan penambahan
cuka. Saat ini dikembangkan pula manisan jahe kering dan
manisan jahe basah.
Produk olahan jahe lain yang telah lama dikenal dalam dunia
industri adalah minyak jahe dan oleoresin jahe. Budi santoso
mengatakan bahwa minyak jahe sebagai salah satu minyak atsiri
telah diekspor ke berbagai Negara sejak tahun 1981. Minyak jahe
dihasilkan dengan cara penyulingan rimpang. Minyak jahe
berkualitas baik menurut standar EOA adalah warnanya kuning
0
jernih, berat jenis pada suhu 25 C berkisar antara 0,871-0,882,
indeks bias pada suhu 25 C 1,486-1, 492, dan bilangan penyabunan
maksimum 20. Penyulingan minyak jahe memerlukan berbagai
peralaan seperti ketel, penyuling, bak pendingin, dan alat pemisah.
Gambar 13.1 a. Jahe segar kemasan plastik, b. Serbuk jahe, c. Jahe
akan dikemas dalam cartoonpack, d. Sirup jahe
214 Siti Asmaniyah Mardiyani