Page 237 - FTHP_BUKU AJAR
P. 237
Buku Ajar
besi, mangan dan kadnium (Sidik, 1985). Minyak asiri berupa
cairan berwarna kuning atau kuning jingga, berbau aromatik tajam.
Komposisinya tergantung pada umur rimpang, tempat tumbuh,
teknik isolasi, teknik analisis, perbedaan klon varietas dan
sebagainya. Oei Ban Liang (1985) denga metode kromatografi
gas mendeteksi 31 komponen yang terkandung dalam
temulawak. Beberapa diantaranya merupakan komponen minyak
khas asiri temulawak, yaitu isofuranogermakren, trisiklin, allo-
aromadendren, germaken dan xanthorrhizol. Selain itu, terdapat
komponen lain yang bersifat insect repellent yaitu ar-turmeron
(Su,1982).
Temulawak dijual dalam bentuk rimpang segar, bubuk kering,
potongan kering (chips), instan gula, maupun dalam kapsul. Untuk
mempertahankan daya simpan temulawak segar perlu diperhatikan
berbagai faktor antara lain pencucian stelah panen, kebersihan
wadah pengemas dan ruang penyimpanan, suhu dan kelembaban
ruangan. Konsumen menyukai temulawak instan yang diproses
dengan cara memasak larutan parutan temulawak dengan gula
hingga mengkristal. Temulawak kering yang berupa bubuk atau
chips juga banyak dipergunakan sebagai bahan baku obat. Upaya
pembuatan manisan temulawak kering dilakukan sebagai upaya
agar konsumsi temulawak dapat dilakukan dengan lebih
menyenangkan.
Kunyit
Kunyit (Curcuma domestica) adalah tanaman rimpang yang
banyak dipergunakan sebagai bumbu dapur dan obat- obatan.
Sebagai sumber pewarna kuning, kunyit telah seja lama digunakan
untuk mewarnai kapas, wool, sutra, tikar dan barang- barang
kerajinan lainnya. Warna kuning pada kunyit disebabkan oleh
senyawa kurkuminoid yang diyakini merupakan sumber
antioksidan, antiinflamasi dan memiliki khasiat mencegah
kanker. Para putri di kerajaan-kerajawan Jawa mempergunakan
Fisiologi dan Teknologi Pasca Panen Produk Pertanian 217