Page 122 - BAB 1
P. 122
jumlah zat gizi yang diterima oleh rata-rata penduduk berbagai
daerah di Indonesia hanya sekitar 80% dari kebutuhan yang
mentinya harus terpenuhi. Berdasarkan hasil survey tersebut
merupakan satu indikasi bahwa, pola kebiasaan makan yang
dilakukan oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia baik di
pedesaan maupun di perkotaan masih kurang memenuhi syarat
untuk tercukupinya kebutuhan gizi yang dianjurkan. Sehubungan
dengan hal tersebut dalam upaya memperbaiki gizi masyarakat,
perlu didorong terjadinya pola kebiasaan makan keluarga yang
sekarang masih banyak dilakukan yaitu: Dari keluarga yang hanya
dua kali makan dalam sehari, menjadi tiga kali makan dalam
sehari, dan masih ditambah dengan hidangan makanan selingan
diantara waktu makan.
Merubah pola kebiasaan makan baik dalam frekuensi
maupun jenis makanan yang dikonsumsi tidak mudah. Pola
kebiasaan makan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang antara lain
adalah, faktor budaya dan faktor social ekonomi keluarga. Jika
kebiasaan makan yang terjadi kini dirubah menjadi kebiasaan
makan ideal yang diharapkan akan mampu mencukupi zat gizi
sesuai yang dianjurkan pemerintah, maka jumlah makanan yang
dibutuhkan dan dihabiskan masyarakan Indonesia akan jauh lebih
meningkat. Hal ini merupakan tugas pemerintah dalam
memperbesar pengadaan pangan, disamping itu pemerintah juga
harus memberi kemudahan bagi masyarakan Indonesia dalam
upaya mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Makanan sehat
keluarga merupakan modal bagi terciptanya kesehatan keluarga.
Kesehatan keluarga merupakan modal bagi kesehatan bangsa.
Bangsa yang sehat akan tercipta Negara yang kuat.
Asih Kuswardinah 113

