Page 59 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 59

“Jadi begini, pak Ito, kalau tidak keberatan saya langsung
            saja ke masalahnya,” kata pak Sabarudin.

            “Sudah dua bulan terakhir, Leo ini sering berteriak-teriak
            sendiri  tengah  malam.  Setiap  pulang  dari  kantor,  seisi
            rumah hanya memanggil saya bergegas dengan cemas,
            melihat kondisinya seperti itu di kamarnya. Kami sudah ke
            psikiater, juga ke beberapa dukun, tapi masih belum ada
            hasil.

            Kebetulan  kemarin  saya  bertemu  pak  Sardi  ini,  dan
            menyebutkan  tentang  kesaktian  pak  Ito.  Kalau  tidak
            keberatan, tolong, pak Ito, bantu sembuhkan sakit anak
            saya  ini.  Hampir  semua  dukun  yang  kami  temui
            mengatakan  kalau  anak  kami  kena  guna-guna,”
            sambungnya dengan wajah yang sedih.

            “Silakan, pak, maaf cuma air putih alakadarnya,” kata Leni
            yang  muncul  sambil  meletakkan  sebuah  nampan
            berisikan  empat  gelas  minuman  air  mineral  di  hadapan
            kami.

            “Ini   Leni,   istri   saya,”   kata   saya   sambil
            memperkenalkannya.

            Leni mengangguk tersenyum, dibalas anggukan oleh pak
            Sabarudin.  Saya  kembali  melihat  Sardi  yang  dengan
            ekspresi  matanya  memberi  semacam  aba-aba,  ah,  ya,
            langkah selanjutnya.

            “Boleh adik Leo ini agak mendekat ya,” kata saya.



                                     57
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64