Page 57 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 57
“Saya sumpah, bukan lagi janji,” katanya sambil
meletakkan tangannya di atas tangan saya dan Leni.
“Mulai sekarang, Ito, kamu adalah si orang sakti dari
kampung X.”
“Lalu si bapak yang tadi?” tanya Leni.
“Besok pagi saya yang akan antar bapak itu ke sini,
katanya mau datang dengan anaknya” jawab Sardi
dengan santai.
“Apa?” saya terhenyak kaget mendengar kalimat dari
mulut Sardi.
“Tapi kalau saya tidak bisa sembuhkan anaknya,
bagaimana?”
“Untuk uang, semuanya mungkin, To,” kata Sardi menatap
saya sambil tersenyum.
“Saya akan ajari kamu sedikit trik penipuan serta
kebiasaan yang dilakukan oleh orang sakti pada
umumnya….” Sambungnya sambil tertawa.
Saya dan Leni saling bertatapan. Entah apa yang
membuat saya setuju dengan ide gila si Sardi. Mungkin
sederhana saja, seperti katanya, demi uang! Dan saya
melihat si Buyung yang tertidur pulas, saya memikirkan
hidupnya kelak. Besok, saya bukan lagi saya. Mulai
besok, saya akan disebut si orang sakti.
55