Page 55 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 55
“Tidak! Kita tidak akan diam begitu saja, mas!” katanya
sambil menggelengkan kepala.
Ditatapnya Sardi. “Jadi ide kamu seperti apa, Di?”
“Ito akan menjadi orang sakti yang dicari-cari oleh bapak
itu. Saya akan memastikan semua berita palsu tentang
kehebatannya yang selama ini tersembunyi, semua akan
beredar di seluruh kompleks, juga di facebook, instagram,
twitter…” Kata Sardi dengan berapi-api.
“Lalu keuntungan buat kamu apa?” tanya Leni.
“Pasti minta persenan!” katanya lagi dengan sinis.
“Ya iya dong!” jawab Sardi dengan spontan.
“Kan saya yang memberi ide ini! Coba pikir, pengemis
saja, minta-minta di jalan, tapi bisa punya tabungan
puluhan-ratusan juta di bank! Kalau ide kita jalan, tinggal
duduk nyaman di kontrakan, orang yang datang mencari
kita, To!”
“Dua puluh persen,” kata Leni tanpa basa-basi.
“Jangan pelit begitu, mbak Len,” kata Sardi sambil
memelas.
“Empat puluh persen boleh, ya, karena nanti kan saya
yang bantu promosikan si Ito ke orang-orang, membawa
mereka ke sini,”
53