Page 73 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 73
“Pokoknya kamu tulis sesuatu yang berbeda tentang si Ito,
cari tahu lebih banyak tentang dirinya, juga selidiki tentang
sekte pemuja dirinya tersebut!” kata pak Broto.
“Siap, pak!” jawab saya.
“Deadline kamu satu minggu ya!”
“Siap laksanakan. Saya permisi dulu, pak Broto,” kata
saya sambil pamit keluar dari ruangannya.
Setelah berbalik ke arah meja saya, tanpa sadar saya
membuat gerakan gembira, mengepalkan tangan kanan
saya ke udara sambil tersenyum dan nyaris berteriak.
“Kamu dapat apa dari pak Broto, Non?” tegur Edrick, salah
satu teman wartawan di kantor ini.
“Tugas liputan lapangan pertamaku, bro!” jawab saya
dengan girang, sambil mengajaknya melakukan salam
high-five, mempertemukan telapak tangan kanan kami,
menepukkannya satu sama lain.
“Selamat ya!” kata Edrick.
“Jangan lupa traktiran sebentar sepulang kantor!” kata Lily
yang lupa saya tegur ketika melewati ruangan pak Broto
tadi.
Dia duduk di mejanya, melambaikan tangan kepada saya.
71