Page 72 - Seribu Alasan untuk Mati Hari Ini dan Kumpulan Cerpen
P. 72

“Kamu pernah dengar nama Ito?” tanya pak Broto.

            “Nama Jepang ya, pak?” jawab saya.


            “Bukan.  Dua  bulan  terakhir  ini,  nama  Ito  menjadi
            fenomenal  di kota  ini, Non. Kamu  ini ke  mana saja  sih,
            tidak pernah memerhatikan berita!”


            Kan pak Broto yang membuat saya sibuk melulu dengan
            tugas  artikel  drama  penculikan  Kim  Kardashian,
            perceraian  Brad  Pitt  dan  Angelina  Jolie,  ulasan  film
            unggulan akhir tahun, serta prediksi artis terkaya di negeri
            ini.  Bagaimana  saya  punya  waktu  untuk  memerhatikan
            berita lain? Umpat saya dalam hati.

            “Intinya si Ito ini katanya orang sakti, semua orang mencari
            dia, dari rakyat jelata sampai pejabat dan petinggi negara.
            Terakhir, informan kita mengabarkan kalau sebuah sekte
            khusus  dibentuk  untuk  mengangkat  dia  sebagai  Nabi.
            Disegani,  ditakuti,  dihormati.  Si  Ito  ini  juga  konon  bisa
            membuat  orang  kaya  dalam  waktu  singkat.  Dia  adalah
            subjek menarik untuk surat kabar kita, Non!”

            “Pak Broto mau saya ke sana untuk meliput si Ito?”

            “Ya iya lah! Saya gak suruh kamu ke sana dan kawin sama
            dia,  kan?”  jawab  pak  Broto  sambil  mengelus-elus
            kumisnya yang berbentuk kubah setengah lingkaran yang
            sempurna itu.

            Melihatnya,  saya  menjadi  geli.  Tapi  saya  berusaha
            menahan tawa saya.

                                     70
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77