Page 114 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 114

simpang siur, Kecelakaan, semuanya tiga orang. Seorang meninggal, dua lainnya

                        masih dirawat di rumah sakit. Apakah Akatpits termasuk yang masih dirawat? Itu
                        yang sedang kita tunggu.” (2000, hlm. 231).Kecelakaan Akatpits yang dikabarkan

                        oleh Pak Camat disebabkan kecelakaan tertimpa muatan kapal. Selanjutnya dua hari

                        kemudian  oleh  seorang  Syahbandar  berita  itu  dinformasikan  sejelas-jelasnya
                        tentang kematian Akatpits kepada Bapak Camat untuk diteruskan kepada keluarga

                        besar Akatpits.
                             Dalam struktur ego-nya Teweraut sempat menyesali kepergian Akatpits yang

                        memaksa bekerja ke Merauke. Saat itu Teweraut merasa tidak berupaya keras untuk

                        menahan Akatpits agar tak pergi. Teweraut mencoba mencari tahu kepada dukun,
                        nDamero  Jamenam  untuk  mengetahui  penyebab  kematian  Akatpits.  Dukun  itu

                        menyatakan  bahwa  Akatpits  sebelumnya  diguna-guna  seorang  perempuan  yang
                        pada awalnya guna-guna itu sebenarnya ditujukan kepada Teweraut. Namun guna-

                        guna  itu  meleset  dan  kemudian  mengenai  Akatpits  sebagaimana  pada  teks,
                        “Adakah kau tahu di antara keenam istri Akatpitslain yang merasa dikecewakan?

                        Menganggap  Akatpits  telah  berbuat  tidak  adil?  Membeda-bedakan  hak  dan

                        tanggung jawab para istri?”(2000, hlm. 258). Kemudian suatu ketika salah satu
                        istri Akatpits yang bernama Araputs Empat dengan amarahnya tiba-tiba datang ke

                        kampung Teweraut dan menuduh bahwa kematian Akatpits disebabkan Teweraut
                        tidak menerima kondisi dirinya menjadi istri Akatpits sebagaimana pada teks:

                             “Kalau  Akatpits  tidak  mengawinimu,  dia  tentu  masih  berada  di  tengah-
                             tengah kami. Kamu telah membujuk Akatpits, maka dia harus bersusah payah
                             ke  Merauke  memenuhi  angan-anganmu.  Kamu  mimpi  hidup  seperti  cepes
                             Jakarta. Padahal sebagai istrinya saja, kamu tidak becus mengajarkan tugas-
                             tugas dalam rumah tangga kita secara benar. Dasar tak tahu diuntung. Tidak
                             mengukur kadar. Perempuan tamak! Perempuan Celaka!” (2000, hlm. 264).

                        Menurut Araputs bahwa Akatpits bekerja keras ke Merauke menjadi kepala kuli

                        pelabuhan  demi  memenuhi  keinginan  Teweraut.  Tuduhan  demi  tuduhan  terus
                        dilontarkan Araputs terhadap Teweraut.  Dalam struktur superegoyang dominan,

                        Teweraut membiarkan tuduhan-tuduhan Araputs dengn sikapnya yang tenang.










                                                                                                    108
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119