Page 173 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 173

punya pendirian kuat, dan pemberani. Karakter dasar Mabel adalah humanis, jujur,

                        bijak, lembut, penyayang, dan penuh perhatian.
                             Mabel menjadi cerdas karena pengalamannya bekerja di keluarga Tuan Piet

                        dan Nyonya Hermine sejak umur delapan tahun yang menjadikannya seperti anak

                        Tuan  Piet  dan  Nyonya  Hermine.  Mereka  adalah  suami  istri  dari  Belanda  yang
                        hidupnya berpindah-pindah ke berbagai wilayah selama mereka bertugas di Papua.

                        Mabel diajari membaca dan bahasa Belanda oleh Nyonya Hermine.
                             Kedewasaan  dan  kemodernan  sikap  Mabel  juga  dimatangkan  dengan
                             kesukaannya  membaca  buku.  Mabel  yang  sudah  mulai  lancar  berbahasa
                             Belanda  dan  Indonesia  sering  meminjam  beberapa  buku  tipis  bersampul
                             menarik  dan  penuh  gambar  dari  rak  buku  Tuan  Piet.  Di  beberapa
                             kesempatan,  ia  malah  dipercaya  Nyonya  Hermine  menuntun  Ann  belajar
                             mengenal huruf (Thayf, 2009, hlm. 121)

                        Mabel yang kerapkali mendapatkan pinjaman berbagai buku bacaan milik Tuan

                        Piet membuatnya menjadi anak yang cerdas dan berpengetahuan. Meskipun Mabel
                        tidak  sempat  bersekolah  karena  kondisi  kedua  suami  istri  tersebut  yang  sering

                        berpindah-pindah tempat.

                             Ketika  Tuan  Piet  dan  Nyonya  Hermine  harus  pulang  ke  Belanda,  Mabel
                        Pulang ke Kampung halamannya. Dikala itu dirinya sudah disiapkan calon suami

                        oleh  keluarganya,  dan  Mabel  menikah  dengannya  di  usianya  belum  lima  belas
                        tahun sebagaimana diceritakan Pum, anjing kesayang Mabel yang terdapat pada

                        teks, Waktu itu usianya belum lima belas tahun. Setelah Tuan Piet dan Nyonya

                        Hermine  meninggalkan  kami  untuk  kembali  ke  negara  asal  mereka,  Mabel
                        memutuskan  pulang  kampung.  …  (Thayf,  2009,  hlm.  188).  Kemudian  dari

                        pernikahan Mabel dengan suami pertama dan keduanyamengukir kenangan kelam
                        bagi Mabel. Suami pertamanya mengembalikan Mabel kepada orang tuanya setelah

                        penculikkan Mabel oleh sekelompok orang dikarenakan Mabel dianggap melewati

                        batas  wilayah  musuh  ketika  pergi  ke  hutan  mencari  sagu.  Kemudian  terjadi
                        peperangan antara suku lawan dan suku Mabel yang dipimpin suaminya, dan suku

                        Mabel menang. Namun suaminya mengembalikan Mabel pada keluarganya karena
                        dianggap sudah tidak pantas menjadi istri bagi seorang pahlawan seperti dirinya.







                                                                                                    167
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178