Page 175 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 175
karena tidak mempercayai Mace yang pernah digagahi tiga lelaki di dalam hutan
sebagaimana pada teks:
… Beberpa kali Pace Johanis masih bergerak untuk datang lagi ke kampung
menemui Mace dan Lukas, msekipun pada akhirnya laki-laki itu akan
menenggelamkan diri dalam berbotol-botol minuman keras di warung
kampung, sebelum kemudian pulang dalam keadaan mabuk berat, mendapati
Mace yang sedang menunggu di rumah, memukulinya sampai puas, …
(Thayf, 2009, hlm. 227).
Johanis pada akhirnya pergi meninggalkan Mace dan bayinya yang masih dalam
kandungan, dan tak pernah pulang lagi untuk menemui Mace sebagaimana yang
diceritakan Kwee yaitu babi peliharaan Mace dengan terdapat pada teks:
Asal kau tahu, setelah kejadian itu, Ibu menuturkan pula bahwa Pace Johanis
yang sempat pulang ke kampung dan mengetahui hal tersebut menjadi sangat
marah. Anehnya, marah itu justru ditumpahkannya kepada Mace, bukan
kepada para pemerkosanya. Kata Ibu, Pace Johanis kerap memaki Mace. …
Pace Johanis pun meneriakkan kata pisah, lalu melangkah pergi sambil
mengancam tak akan kembali. ... (Thayf, 2009, hlm. 227).
Kemudian anak Johanis yang juga adiknya Leksi akhirnya meninggal saat masih
berusia tiga tahun dikarenakan sakit-sakitan akibat kekurangan gizi. Beberapa
kenangan itu adalah mimpi buruk bagi Mace. Sejak peristiwa itu Mace kerap
menangis di tempat-tempat sunyi sebagaimana diceritakan oleh Pum, anjing
kesayangan Mabel seperti dalam teks berikut ini. Aku sering mendapatinya
menangis diam-diam di sumur belakang atau di tengah kebun. Entah mengapa ia
tidak pernah menangis di rumah (Thayf, 2009, hlm. 15).
Leksi adalah anak Mace yang berusia tujuh tahun. Anak perempuan yang
periang, lincah, banyak ingin tahu, dan memiliki kesetiakawanan yang tinggi. Yosi
sebagai teman bermain yang setia Leksi, tak pernah luput dari perhatiannya.
Meskipun Yosi berumur lima tahun lebih tua dari Leksi, mereka adalah dua sahabat
dalam kondisi apapun sebagaimana pada teks
Yosi adalah temanku yang pertama sejak aku mulai mengenal masa bermain.
Umurnya lima tahun lebih tua. Anehnya, aku tahu lebih banyak hal
daripadanya. Mungkin karena Yosi tidak bersekolah dan hanya berkurung di
rumah jika tidak ke pasar atau ke kebun menemani ibunya (Thayf, 2009, hlm.
49 - 50).
169