Page 75 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 75

menunjukkan  gambaran  citra  diri  perempuan  di  masanya  (Djayanegara,  2003).

                        Namun  lain  halnya  pada  karya-karya  novel  Angkatan  2000,  citra  diri  tokoh
                        perempuan pada angkatan ini mencerminkan hidup pada ruang lingkup sosial di

                        antara  masyarakat  tradisional  dan  modern.  Ada  kisah-kisah  tentang  kaum

                        perempuan  yang  memimpikan  pembebasan  atas  diri  mereka  atas  patriarkhi
                        tradisional  dan  ada  pula  kisah-kisah  tentang  kaum  perempuan  yang  berupaya

                        membebaskan diri dari patriarkhi modern.
                             Citra  diri  tokoh  prempuan  pada  tujuh  karya  novel  Angkatan  2000,

                        direpresentasikan  dengan  pendekatan  citra  diri  manusia  yang  bersumber  dari

                        pendapat  para  ahli  tentang  pengertian  citra  diri  (self  image)  manusia.  Penulis
                        merangkum  konsep  pendketan  citra  diri  manusia  menurut  Rakhmat  (2018),

                        Kuntjaraningrat (2015), Sofia dan Sugihastuti (2003), Brown (1998), Brook (1974),
                        dan Satoto (1994). Menurut pendapat mereka yang kemudian disarikan bahwa citra

                        diri tokoh prempuan dapat direpresentasikan berdasarkan tiga aspek, yakni aspek
                        sosial, fisik, dan psikis.



                        Novel Saman (1998) karya Ayu Utami
                             Novel Saman (1998) karya Ayu Utami dalam penelitian ini menggunakan

                        teknik alur sorot balik pada bagian dua, bagian tiga, dan bagian empat isi novel
                        ini.Sementara untuk pemakaian teknik sorot balik pada cerita novel ini dimulai di

                        bagian dua.

                             Pada bagian pertama dipaparkann tentang lokasi Central Park pada 28 Mei
                        1996.  Pengarangnya,  Ayu  Utami  menggambarkan  suasana  hati  tokoh  utamanya

                        yang bernama Laila di tempat tersebut pada pukul sepuluh pagi tengah mengalami
                        keresahan. Sebagaimana pada teks Sebab saya sedang menunggu Sihar di tempat

                        ini. Di tempat yang tak seorang pun tahu, kecuali gembel itu. … (1998, hlm. 2).

                        Laila sudah tidak bertemu pacarnya, Sihar Situmorang selama kurun waktu 424
                        hari, tepatnya 22 April tahun yang lalu. Laila tengah menunggu seharian lelaki

                        itu.Pada  bagian  pertama  ini  adalah  akhir  dari  cerita  novel  ini.  Namun  dari  sini
                        pengarangnnya  sedikit  mengilas  balik  pengalaman  Laila  bersama  Sihar  untuk







                                                                                                     69
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80