Page 77 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 77
tuduhan dan fitnah provokator pada dirinya atas berbagai aksi demo yang kerapkali
berlangsung di Lubukrantau, sebagaimana pada teks Dan ia mengganti kartu
identitasnya, sampai peristiwa itu selesai di pengadilan kira-kira dua tahun
kemudian. Ia memilih nama Saman. Tanpa alasan khusus, tiba-tiba saja itu
terlintas di benaknya (1998, hlm. 113-114).
Pada bagian empat, pengarang dalam pengisahannya masih menggunakan
teknik sorot balik, yakni tentang tokoh perempuan bernama Shakuntala. Tokoh
kedua bernama Shakuntala diceritakan oleh pengarangnya mulai dari kanak-kanak.
Dirinya menjadi teman Laila sejak di sekolah dasar sebagaimana yang tergambar
pada teks Murid-murid tertawa dan meninggalakan aku satu persatu. Cuma
seorang anak perempuan yang mendengarkan aku sampai selesai. Adakah ia
percaya padaku atau sekedar menyukai ceritaku, aku tak tahu. Tapi ia
menemaniku. Namanya Laila. Sejak itu ia menjadi sahabatku (1998, hlm. 121).
Mereka menjadi sahabat yang paling dekat hingga dewasa. Shakuntala adalah
seorang perempuan mandiri, berprinsip hidup bebas,dan anti kemapanan.
Shakuntala memiliki latar keluarga dengan seorang ayah yang menerapkan disiplin
ketat terhadap anak-anaknya. Hal demikian yang membuat Shakuntala sangat
membenci ayahnya hingga dewasa, dan kemudian memiliki perilaku yang
menyimpang sebagai penyuka sesama jenis, sehingga lebih condong tidak
menyukai laki-laki.
Pada bagian akhir, cerita novel Saman dikunci dengan teknik alur maju. Sejak
itu Wisanggena bertransformasi menjadi sosok Saman, dan dirinya telah berganti
pada kehidupan baru yang serba bebas. Apalagi setelah melakukan pelarian ke New
York pada 7 Mei 1994 yang sebelumnya dibantu oleh teman-teman Laila, yaitu oleh
Yasmin dan Cok. Sebagaimana pada teks surat yang dibuat Saman kepada Yasmin,
Akhirnya tiba di New York. Mendarat di airport John F. Kennedy. Sore tanggal 3.
Basah, dingin, angin. Terasa kosong. Taka da yang kuinginkan dari negeri ini
selain menyaksikan musim rontok untuk pertama kalinya. … (1998, hlm. 164).
Sejak berganti dengan namaSaman, dirinya sudah tidak lagi mempercayai adanya
Tuhan dalam hidupnya. Berbagai peristiwa berat yang dialaminya membuat dirinya
71