Page 78 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 78
merasakan trauma mendalam. Saman bukan lagi Wisangeni yang sabar dan tabah,
dan sudah menganggap Tuhan tidak pernah hadir dalam setiap kesulitannya.
Selain menggunakan teknik alur sorot balik, novel Saman juga memiliki alur
waktu yang acak. Pengaluran novel ini terpecah-pecah atau tidak tunggal. Misalnya
di antara Laila, Saman, dan Shakuntala yang memiliki alur ceritanya masing-
masing. Kemudian adanya pertemuan mereka karena dihubungkan dengan
kenangan masa-masa di SMP,ketika Saman menjadi mahasiswa seminari yang
ditugasi untuk membimbing rekonsiliasi kesadaran sosial di SMP sahabat
perempuannya itu. Pertemuan lainnya didasarkan oleh kepentingan yang sama,
yaitu ketika Sihar dan Saman bersatu melawan kedzoliman Rosano maka Laila dan
Yasmin ikut berjuang. Rosano adalah representatif Texcoil yang menyebabkan
beberapa teman Sihar meninggal karena kecelakaan meledaknya pengeboran
minyak pantai Laut Cina Selatan. Kemudian ketika Yasmin dan Cok ikut membantu
pelarian Saman ke luar negeri dengan tujuan New York. Saman harus
menghindarkan dirinya dari aparat keamanan setelah dituduh sebagai provokator
dalam berbagai aksi demo menentang kebijakan pemerintah. Adanya pengaluran
waktu yang melompat-lompat atau tidak kronologis, seakan-akan menuntut
pembacanya untuk berpikir keras dalam menemukan kesatuan makna cerita dari
alur yang sesungguhnya.
Pengaluran novel ini terpecah-pecah atau tidak tunggal, yaitu ada tiga alur
(subplot) yang menceritakan tiga tokoh, yaitu Laila, Saman, dan Shakuntala.
Menurut Stanton (2012, hlm. 26), “semakin sedikit karakter dalam sebuah cerita,
semakin rekat dan sedikit alur yang mengalir di dalamnya”. Dalam novel ini
terdapat beberapa karakter sesuai dengan jumlah tokoh di dalamnya. Akan tetapi,
seluruh tokoh yang ada hubungannya dengan tokoh utama yang bernama Laila
adalah para tokoh pendamping utama seperti Saman, Sihar, Shakuntala, Yasmin,
Cok, dan Rosano. Terkecuali dengan tokoh Rogam, Upi, Mak Argani, Anson, dan
Nasri karena para tokoh ini hanya ada hubungannya dengan alur (subplot) pada
tokoh Saman. Setiap adegan yang dilakukan Laila ketika berhadapan dengan tokoh-
tokoh pendamping uatma, memberikan reaksi terhadap diri Laila. Dengan serta
72