Page 80 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 80
matanya merah seperti mau menangis (1998, hlm. 121). Apa yang tergambar dari
beberapa teks isi novel di atas merupakan cerminan kejujuran Laila.
Sekian lama dalam kesendirian sejak terakhir berpacaran di bangku kuliah,
Laila mulai menemukan seseorang yang mampu menghidupkan kembali
perasannya dan menciptakan kembali warna dalam hidupnya,yaitu Sihar
Situmorang. Meski demikian, dalam menjalina hubungan dengan lelaki ini Laila
mulai dihinggapi rasa lelah oleh aturan sosial dan norma-norma yang dianggapanya
tengah menghambat jalan menuju kebahagiaannya besama Sihar, dikarenakan
lelaki ini telah memiliki istri. Kehadiran Sihar ternyata telah memberikan pengaruh
pada perkembangan kerakter Laila berikutnya, yaitu mulai tidak jujur. Sebagaimana
pada teks Sebab saya sedang menunggu Sihar di tempat ini. Di tempat yang tak
seorang pun tahu, kecuali gembel itu. Takada orang tua, takada istri. Tak ada
hukum Susila atau polisi… (1998, hlm. 2-3). Atau pada teks … barangkali saya
letih dengan segala yang menghalangi hubungan kami di Indonesia. Capek dengan
nilai-nilai yang kadang terasa seperti teror. Saya ingin pergi dari itu semua, dan
membiarkan hal-hal yang kami inginkan terjadi. Mendobrak yang selama ini
menyekat hubungan saya dengan Sihar(1998, hlm. 28).
Menurut Satoto (1994, hlm. 45), citra diri perempuan dapat direpresentasikan
berdasararkan aspek fisik, psikis, dan sosial. Padaaspek fisik, Laila dapat
digambarkan sebagaimana pada teks “… Sihar, umurku sudah tiga puluh.” (1998,
hlm. 30). Laila merupakan perempuan yang cerdas, mandiri, dan berpenampilan
menarik, sebagaimana pada teks Dia katakan dada saya besar. … Dia katakan,
bibir saya indah (1998, hlm. 4), Ia ... lekas-lekas mengibarkan rambutnya yang
lepas. Potogannya bob, tapi perias di salon membujuk agar dia juga memberi
highlight warna chestnut (1998, hlm. 7).Dengan perawakannya yang mungil, Laila
memiliki vitalitas yang sangat tinggi dan energik. Setiap langkahnya memberi
kesan seorang perempuan yang atraktif. Siapa pun dipastikan merasa senang ketika
memandang tampilannya. Misalnyapada teks Orang-orang yang kami hampiri
segera menatap saya dengan mempertontonkan semangat. Sebab saya satu-
satunya perempuan (1998, hlm. 9). Peristiwa ini terjadi ketika Laila berada di antara
74