Page 76 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 76

pertama kalinya di sebuah hotel, sebagaimana pada teks Kami berada di sebuah

                        hotel.  Saya  hampir-hampir  gemetaran  karena  malu  dan  berdebar.  Saya  belum
                        pernah sekamar dengan seorang laki-laki sebelumnya. … (1998, hlm. 3).

                             Pada bagian dua barulah pengarang melakukan teknik sorot balik cerita, yakni

                        tentang perjumpaan pertama antara Laila Gagarina dengan Sihar Situmorang pada
                        Februari  1993.  Mereka  berdua  dipertemukan  oleh  sebuah  kerjasama  proyek

                        pengeboran  minyak.  Proyek  besar  tersebut  dicetuskan  oleh  perusahaan  minyak
                        bernama  Tekxcoil  yang  berlokasi  di  kepulauan  Anambas,  Laut  Cina  Selatan.

                        Representatif Texcoil yang bernama Rosano, kala itu memperkenalkan Laila dan

                        temannya  Toni  kepada  Sihar  sebagaimana  pada  teks  Lalu  ia  memperkenalkan
                        orang-orang  service  itu  kepada  kedua  tamunya.  Yang  pertama  adalah  Sihar

                        Situmorang, insinyur analis kandungan minyak, orang yang membuat Laila tertarik
                        karena ketidakacuhannya dan posturnya yang liat. … (1998, hlm. 10). Laila yang

                        berprofesi sebagai fotografer pada sebuah rumah produksi yang ditemani seorang
                        penulis bernama Toni, mereka berdua menerima tawaran kontrak Texcoil dalam

                        rangka membuat profil perusahaan tersebut. Sihar pun tengah menjalani kerjasama

                        dengan Texcoil, dan dirinya adalah seorang insinyur analis  kandungan  minyak,
                        pekerja yang bernaung di bawah perusahaan Seismoclypes dengan jabatan sebagai

                        oil  service.  Perusahaan  dirinya  bernaung  dikontrak  Texcoil  untuk  melakukan
                        logging pada mesin pengeboran minyak bersama Hasyim Ali, Iman, dan beberapa

                        bawahan lainnya.

                             Pada bagian tiga, pengarang masih menggunakan teknik sorot balik untuk
                        mengisahkan proses  kehidupan tokoh  utama laki-laki yang bernama Athanasius

                        Wisanggeni, sebagaimana pada teks ...Tiga pemuda itu berjubah putih, lumen de
                        lumine, dan Bapa Uskup dengan mitra keemasan memanggil nama mereka satu

                        persatu. Juga Namanya; Athanasius Wisanggeni (1998, hlm. 42). Di kemudian hari

                        lelaki bernama Wisanggeni ini berganti identitas dengan nama Saman. Asal-usul
                        pergantian  nama  tersebut  adalah  upaya  dirinya  menghindari  kejaran  aparat

                        keamanan setelah berhasil lolos dari penyekapan dan penyiksaan atas dirinya oleh
                        sekelompok orang tak dikenal di pabrik sawit Lubukrantau. Selain itu, menghindari







                                                                                                     70
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81