Page 89 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 89

perkebunan sawit. Namun lokasi ini yang belum menentukan sikapnya dalam upaya

                        relokasi lahan ke perkebunan sawit.  Wis dan warga dengan tegas menolak karena
                        kebun  yang  mereka  tanami  dengan  karet  adalah  milik  mereka  dan  bukan  milik

                        pemerintah.  Alasan  PT  ALM  bahwa  perkebunan  karet  sudah  tidak  produktif

                        dibantah  oleh  warga,  karena  telah  ada  pergantian  pohon  terbaru  untuk
                        menggantikan pohon lama yang sudah mulai tidak produktif.

                             PT. ALM kemudian bertindak licik dengan menyodorkan perjanjian kepada
                        sebagian  masyarakat  Sei  Kumbang,  dan  mereka  ternyata  telah  menandatangani

                        blanko kosong. PT ALM beralasan bahwa penduduk banyak yang buta hurup. Wis

                        kemudian segera menggalang semua penduduk Sei Kumbang menolak tawaran PT
                        ALM, dan melalui Anson yang sudah dianggap tetua di kampung itu, penduduk

                        dibujuk  agar  tetap  mempertahankan  kebun  karet  mereka.  Hampir  semua
                        mengaminkan seruan Anson. Mereka menyetujui demi mepertahankan harkat dan

                        harga  diri  atas  lahan  yan  mereka  miliki  dari  upaya-upaya  PT  ALM  yang  ingin
                        merebut dan merelokasi lahan karet ke kelapa sawit.

                             Ketika pertemuan itu tengah berlangsung dalam situasi semakin memanas,

                        tiba-tiba seseorang berteriak kepada Anson, jauh berada di belakang mereka. Istri
                        Anson ada yang menggagahi. Dua orang lelaki tak dikenal masuk ke rumah Anson

                        dan mendapati istri Anson. Suasana menjadi tak terkendali. Semua memburu rumah
                        Anson  kemudian  mengamankan  istri  Anson.  Dari  beberapa  barang  yang

                        ditinggalkan para pelaku, diketahui bahwa dua lelaki tersebut adalah satpam yang

                        berjaga di pos polisi penjaga kebun.
                             Situasi semakin tak terkendali. Sementara Wiss teringat pada Upi. Gadis itu

                        masih  dikandangnnya.  Penduduk  tidak  sempat  mengamankannya.  Para  lelaki
                        dewasa fokus dengan upaya mereka menyelamatkan para perempuan dan anak-

                        anak untuk berkumpul di Langgar. Wis dan Anson memerintahkan para pemuda

                        untuk  berpatroli  dan  mengamankan  seluruh  wilyah  kampung.  Sementara
                        rombongan  laki-laki  masuk  ke  dalam  hutan  dalam  rangka  penagaman  seluruh

                        kampung, Wis menjaga para ibu dan anak-anak di Langgar. Namun Wiss mulai









                                                                                                     83
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94