Page 254 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 254

an lain. Untuk alasan-alasan inilah menurut teori evolusi— saluran
              pencernaan mendapatkan kemampuan sendiri mengelola makanan
              agar tidak mengambil terlampau banyak energi otak pertama yang sa-
              ngat diperlukan untuk kemampuan lain.
                  Struktur otak kedua tidak kalah hebat dibandingkan otak perta-
              ma. Ratusan juta neuron itu tertanam dalam dinding tabung salur an
              pencernaan sepanjang 9 meter dari ujung kerongkongan ke ujung anus.
              Neuron fungsional itu menghasilkan produk berbagai neurotransmit-
              ter, pola proyeksi, dan sifat listrik. Disusun oleh dua lapisan ganglia
              dan serat yang mengelilingi saluran pencernaan. Sistem ini merupa-
              kan gudang bahan kimia yang luas di mana diwakili setiap kelas neu-
              rotransmitter yang ditemukan di otak. 519
                  Meskipun  demikian,  otak  kedua  ini  bukanlah  pusat  pemikiran
              sadar atau pengambilan keputusan sehingga ‘ia’ tidak mampu mem-
              berikan kontribusi pemikiran ketika seseorang harus membuat
              keputusan. Pemikiran-pemikiran hebat hanya dapat lahir dari kerja
              otak pertama. Namun, jangan sampai dilupakan, otak kedua dapat
              membombardir otak pertama dengan produknya bernama  serotonin
                (5-hydroxytryptamine/5-HT) yang dapat menopang seorang pemikir
              menghasilkan karya yang hebat. Serotonin, yang sering disebut sebagai
              molekul kebahagiaan, justru lebih banyak diproduksi di otak kedua
              daripada  otak  pertama.  Memang,  lebih dari  90%  serotonin  tubuh
              disumbangkan oleh saluran pencernaan. Mikrobiota usus mampu
              menginduksi sekresi 5-HT mukosa dalam usus.  Disimpan dalam
                                                        520
              dua penampung utama: dalam epitel usus, di mana ia diproduksi oleh
              sel-sel enterochromaffin dan dalam sel saraf usus.  Ini mungkin yang
                                                        521
              menjadi alasan  mengapa antidepresan sering kurang efektif dalam
              mengobati depresi diban dingkan perubahan pola makan.



              519  J. B. Furness, The Enteric Nervous System (Malden: Blackwell, 2006).  Buku ini tidak diperjualbelikan.
              520  C. S. Reigstad dkk., “Gut Microbes Promote Colonic Serotonin Production
                Through an Effect of Short-Chain Fatty Acids on Enterochromaffin Cells,” FASEB
                J 29, no. 4 (2015): 1395–1403. Doi: 10.1096/fj.14-259598
              521  M. D. Gershon, “5-Hydroxytryptamine (serotonin) in the Gastrointestinal
                Tract,” Curr Opin Endocrinol Diabetes Obes 20, no. 1 (2013): 14–21. Doi: 10.1097/
                MED.0b013e32835bc703

                                                        Good Nutrition  235
   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259