Page 255 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 255

Serotonin adalah nexus untuk poros usus-otak-mikrobioma.  Di
                                                                   522
            otak, serotonin diproduksi oleh sel serotonergik di nucleus raphe. Jadi,
            serotonin adalah bahan kimia dengan struktur molekul yang sama,
            tetapi diproduksi di dua tempat yang berbeda. Ini mirip adrenalin yang
            diproduksi di sel saraf simpatis (disebut neurotransmiter) dan di kelen-
            jar anak ginjal (disebut hormon).
                Terlalu banyak serotonin di usus bisa memicu penyakit irritable
            bowel syndrome (IBS). Ini yang dijumpai pada penderita depresi yang
            mendapat obat antidepresan selective serotonin reuptake inhibitor (SS-
            RIs). Antidepresan populer seperti Paxil, Zoloft, dan Lexapro mening-
            katkan ketersediaan serotonin di otak. Maksud hati mengubah kinerja
            pikiran di otak pertama melalui obat sintetik ini, tetapi justru menim-
                                                    523
            bulkan efek samping pada saluran pencernaan.  Serotonin yang me-
            rembes dari otak kedua mungkin memainkan peranan pada autisme.
            Rupanya gen yang terlibat dalam pembentukan sinapsis antara neuron
            di otak dan yang terlibat dalam pembentukan sinapsis saluran pencer-
                                    524
            naan adalah gen yang sama.  Sebab itu, mutasi genetik yang meme-
            ngaruhi aktivitas serotonin akan memiliki percabangan di usus mau-
            pun di otak.  Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme empat
                       525
            kali lebih mungkin menderita masalah pencernaan daripada anak-anak
            lain.  Terlalu banyak produksi serotonin dikaitkan dengan penyakit
            tulang osteoporosis dan penyakit jantung.

            Saraf Otak ke-10 alias Saraf Vagus

            Praktik kontemplatif, seperti meditasi dan yoga, merupakan terapi
            non-invasif yang dapat menenangkan otak melalui perangsangan pada

            522  S. M. O’Mahony dkk., “Serotonin, Tryptophan Metabolism and the
              Brain-Gut-Microbiome Axis,” Behav Brain Res. 277 (2015): 32–38. Doi: 10.1016/j.
              bbr.2014.07.027                                                Buku ini tidak diperjualbelikan.
            523  A. Hadhazy, “Think Twice: How the Gut’s ‘Second Brain’ Influences Mood and
              Well-Being,” Scientific American, 12 Februari 2010. https://www.scientificameri-
              can.com/article/gut-second-brain/
            524  A. Hadhazy, “Think Twice.”
            525  K. G. Margolis dkk., “Serotonin Transporter Variant Drives Preventable Gas-
              trointestinal Abnormalities in Development and Function,” J Clin Invest, no. 6
              (2016). Doi: 10.1172/JCI84877


           236    Neurosains Spiritual: Hubungan ...
   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260