Page 252 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 252
gal nerve stimulation) dan teknik meditasi. Stimulasi saraf vagus dapat
menghambat pelepasan hormon sitokin yang berperan membuat ke-
bocoran usus. Peradangan usus akibat kebocoran ini selanjutnya dapat
memengaruhi otak. Stimulasi saraf ini juga telah terbukti bermanfaat
513
dalam gangguan mood dan kecemasan. Secara khusus, hipnoterapi
514
yang diarahkan usus (Gut-directed hypnotherapy) terbukti efektif pada
515
penyakit radang usus. Efektivitas ini terkait keterlibatan saraf vagus
dalam pengaturan pernapasan dan denyut jantung.
Otak dan usus saling memengaruhi satu sama lain dengan ko-
munikasi yang konstan. Komunikasi dua arah antara otak dan saluran
pencernaan yang disebut ‘poros otak-usus’ (Brain-Gut Axis) terintegra-
si dua arah yang disusun oleh susunan saraf pusat, sistem kekebalan,
kelenjar, poros hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA), sistem saraf oto-
nom (misalnya saraf vagus dan enteric nervous system), dan mikrobiota
usus. Komunikasi dua arah ini memungkinkan pensinyalan dari otak
516
untuk memengaruhi modalitas motorik, sensorik, dan sekresi saluran
pencernaan. Sebaliknya, usus memberi sinyal untuk meme ngaruhi
fungsi otak, terutama hipotalamus dan amigdala yang terlibat dalam
stres. Sistem saraf usus (enteric nervous system) sering disebut ‘otak
517
kedua’ karena menunjukkan kemiripan dengan otak (di kepala) dalam
kerja sel saraf (neuron) dan produk-produk metabolik. Otak kedua
513 F. A. Koopman dkk., “Vagus Nerve Stimulation Inhibits Cytokine Production
and Attenuates Disease Severity in Rheumatoid Arthritis,” Proc Natl Acad Sci U S
A 113, no. 29 (2016): 8284–8289. Doi: 10.1073/pnas.1605635113
514 M. C. Fanselow, “Fear and Anxiety Take a Double Hit From Vagal Nerve
Stimulation,” Biol Psychiatry 73, no. 11 (2013): 1043–1044. Doi: 10.1016/j.bio-
psych.2013.03.025
515 G. Moser, “The role of Hypnotherapy for the Treatment of Inflammatory Bo-
wel Diseases,” Expert Rev Gastroenterol Hepatol 8, no. 6 (2014): 601–606. Doi: Buku ini tidak diperjualbelikan.
10.1586/17474124.2014.917955
516 X. Cong dkk., “Early Life Experience and Gut Microbiome: The Brain-Gut-Mi-
crobiota Signaling System,” Adv Neonatal Care 15, no. 5 (2015): 314–323. Doi:
10.1097/ANC.0000000000000191
517 S. M. Collins & P. Bercik, “Gut Microbiota: Intestinal Bacteria Influence Brain
Activity in Healthy Humans,” Nat Rev Gastroenterol Hepatol 10, no. 6 (2013):
326–327. Doi: 10.1038/nrgastro.2013.76
Good Nutrition 233