Page 264 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 264
baik. Kedua, bakteri-bakteri ini menjaga dinding usus agar tetap man-
tap dan tidak bocor (leaky gut) sehingga hanya bahan tertentu yang
bisa lewat. Tidak boleh setiap yang masuk di usus lalu secara bebas ma-
suk ke pembuluh darah. Ketiga, mikrobiota memroduksi zat-zat kimia
yang baik bagi otak, seperti BDNF, vitamin B12 dan zat otak gluta-
mate serta GABA. Melalui kerja sama dengan sel-sel di usus mikroba
juga mendorong produksi zat kebahagiaan bernama serotonin. Tiga
cara ini dapat rusak karena jenis makanan Anda buruk, cara makan
Anda buruk, dan waktu makan Anda buruk. Tidak mengherankan ka-
lau ada ahli yang bilang bahwa, “Kesehatan otak bermula dari usus”
(brain health begins in the gut). Oleh karena itu, seperti kata Bapak
Kedokteran Hippokrates, “Let food be thy medicine, and medicine be
thy food.”
Bukan hanya usus dapat memengaruhi otak, otak pun dapat me-
mengaruhi usus. Stres dan kecemasan dapat meningkatkan permeabili-
tas usus dan mengubah struktur bakteri usus. Mekanismenya melalui
picuan pada aksis Hipotalamus-Pituitary-Adrenal (HPA). Sewaktu
Anda stres, takut, atau cemas, otak melepaskan sejumlah zat yang ber-
ujung pada pelepasan hormon stres kortisol dari kelenjar anak ginjal.
Kortisol adalah hormon respons stres utama tubuh yang berfungsi un-
tuk melindungi ketika kita berada pada situasi yang mengancam dan
berbahaya. Kortisol membuat Anda siap untuk bertarung (fight) atau
lari (flight). Sayangnya, kadar kortisol yang terlampau tinggi berkorela-
si dengan berbagai masalah, termasuk depresi dan penyakit alzheimer.
Kortisol yang meningkat juga memiliki beberapa efek yang me-
rusak usus. Pertama, kortisol mengubah komposisi bakteri usus. Kedua,
meningkatkan permeabilitas lapisan usus dengan memicu pelepasan
bahan kimia dari sel; berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa
bahan kimia ini, yang termasuk TNF-, langsung menyerang lapisan Buku ini tidak diperjualbelikan.
usus. Ketiga, kortisol meningkatkan produksi bahan kimia inflama-
si yang berasal dari sel-sel kekebalan tubuh, misalnya sitokin. Sitokin
ini meningkatkan peradangan di usus, menyebabkan permeabilitas
lebih lanjut, dan juga secara langsung dan negatif merangsang otak,
membuatnya lebih rentan terhadap gangguan mood. Penelitian terbaru
Good Nutrition 245