Page 10 - A Man Called Ove
P. 10
Fredrik Backman
Ove menengok arloji dan menyetujui sambil menggerutu,
mengingatkan asisten itu bahwa beberapa orang punya
pekerjaan yang lebih baik dibandingkan berdiri menunggu
sepanjang hari. Asisten itu mengangguk cepat, lalu menghilang
dan kembali bersama seorang kolega setelah beberapa saat.
Kolega itu tampak sangat riang, seperti orang yang belum
bekerja cukup lama sebagai asisten penjualan.
“Hai, ada yang bisa dibantu?”
Ove menghunjamkan telunjuk-senter-polisinya ke gerai.
“Aku mau komputer!”
Kolega itu tidak lagi tampak begitu riang. Dia memandang
asisten penjualan pertama dengan curiga, seakan mengatakan
dia akan membalasnya nanti.
Sementara itu, asisten penjualan pertama bergumam,
“Aku tidak tahan lagi, aku mau makan siang.”
“Makan siang,” dengus Ove. “Hanya itu yang dipedulikan
orang sekarang ini.”
“Maaf?” tanya kolega itu sambil berbalik.
“Makan siang!” Ove menyeringai, lalu melemparkan
kotaknya ke atas gerai dan berjalan keluar dengan cepat.[]
5