Page 15 - A Man Called Ove
P. 15

A Man Called Ove

            mengenai “ketidakcakapan” sambil membuka tutup logam
            yang menutupinya. Dia masukkan kembali botol itu ke tong
            daur-ulang sampah kaca dan tutup logamnya ke tong daur-
            ulang logam.

                Dahulu, semasa menjadi ketua  Asosiasi Warga, Ove
            mendesak keras agar kamera-kamera pengintai dipasang
            sehingga mereka bisa memantau ruang sampah dan
            menghentikan orang-orang yang membuang sampah secara
            keliru. Proposalnya ditolak dan Ove merasa sangat jengkel.
                Para tetangga merasa “sedikit tidak nyaman” sehubungan
            dengan hal itu; lagi pula, menurut mereka, akan terlalu
            merepotkan untuk mengarsip semua rekaman videonya. Inilah
            yang terjadi, meski berulang kali Ove mengatakan bahwa
            mereka yang “berniat jujur” tidak perlu mengkhawatirkan
            “kebenaran”.

                Dua tahun kemudian, setelah Ove digulingkan dari
            jabatan ketua  Asosiasi (pengkhianatan yang kemudian
            disebut Ove sebagai “kudeta”), pertanyaan yang sama muncul
            kembali. Kelompok pembina yang baru itu menjelaskan
            dengan bersemangat kepada warga bahwa kamera model

            baru tersedia, diaktifkan oleh sensor gerak, dan mengirim
            rekaman secara langsung ke Internet. Dengan bantuan kamera
            semacam itu, seseorang bukan hanya bisa memantau ruang
            sampah, tapi juga area parkir sehingga mencegah perusakan
            dan pencurian. Yang lebih baik lagi, materi video itu terhapus
            secara otomatis setelah dua puluh empat jam sehingga
            menghindari “pelanggaran hak privasi warga”. Keputusan
            bulat diperlukan untuk melanjutkan dengan pemasangannya.
            Hanya satu anggota yang menolak.

                                       10
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20