Page 14 - A Man Called Ove
P. 14
Fredrik Backman
lalu membandingkan catatan ini dengan semua pelat nomor
yang dicatatnya kemarin.
Terkadang ketika pelat nomor yang sama muncul di
buku catatannya, Ove akan pulang dan menelepon Otoritas
Perizinan Kendaraan untuk memperoleh detail-detail pemilik
kendaraan itu. Lalu, dia akan menelepon orang itu dan
memberi tahu bahwa dia adalah orang tolol sialan tak berguna
yang bahkan tidak bisa membaca rambu. Tentu saja Ove tidak
begitu peduli terhadap siapa yang parkir di area parkir tamu,
tapi ini masalah prinsip. Jika rambu itu menyatakan dua puluh
empat jam, maka hanya selama itulah kau diizinkan parkir.
Apa jadinya jika semua orang parkir begitu saja di tempat
mana pun yang mereka sukai? Akan terjadi kekacauan. Akan
ada mobil sialan di mana-mana.
Hari ini, untunglah, tidak ada mobil tidak sah di area
parkir tamu sehingga Ove bisa melanjutkan ke bagian
lain inspeksi hariannya: ruang sampah. Harap diingat,
sesungguhnya ini bukanlah tanggung jawabnya. Sedari
awal dia telah dengan gigih menentang omong kosong
yang dipaksakan brigade jip yang baru-baru ini tiba bahwa
sampah rumah tangga “harus dipilah-pilah”. Sebab begitu
diputuskan menyortir sampah, seseorang harus memastikan
agar ini benar-benar dilaksanakan. Memang tidak ada yang
meminta Ove melakukannya, tapi jika orang seperti Ove
tidak mengambil inisiatif, pasti akan terjadi anarki. Akan
ada kantong sampah di mana-mana.
Ove menendang pelan tong-tong sampah itu,
menyumpah, mengambil sebuah botol beling dari tong
daur-ulang sampah kaca, lalu menggumamkan sesuatu
9