Page 121 - A Man Called Ove
P. 121
A Man Called Ove
sesuatu yang tidak disukai oleh kelas menengah ini, maka
itu adalah apa pun yang menghalangi kemajuan.
Ove menerima beberapa surat dari dewan kota mengenai
sesuatu yang disebut “penetapan-ulang batas-batas kota”.
Dia tidak begitu memahami isi surat-surat ini, tapi mengerti
bahwa rumah orangtuanya tidak cocok di antara rumah-
rumah yang baru dibangun di jalanan itu. Dewan kota hendak
memaksa Ove agar menjual tanahnya kepada mereka, agar
rumah itu bisa dihancurkan dan rumah lain bisa dibangun
untuk menggantikannya.
Ove tidak begitu paham alasan dibalik penolakannya.
Mungkin karena dia tidak menyukai nada surat-surat dari
dewan kota itu. Atau karena rumah itulah satu-satunya
peninggalan keluarganya.
Apa pun kasusnya, malam itu Ove memarkir mobil
pertama miliknya di taman dan duduk di kursi pengemudi
selama beberapa jam sambil memandangi rumahnya.
Sejujurnya, rumah itu memang bobrok. Keahlian khusus
ayah Ove adalah menangani mesin, bukan bangunan, dan
Ove sendiri tidak jauh lebih baik. Belakangan ini dia hanya
menggunakan dapur dan ruangan kecil di sampingnya.
Sementara seluruh lantai pertama perlahan-lahan berubah
menjadi lapangan rekreasi untuk tikus.
Ove mengamati dari mobil, seakan berharap rumah itu
akan mulai memperbaiki diri jika dia menunggu dengan
cukup sabar. Rumah itu terletak persis di perbatasan antara
dua otoritas kota, di atas garis pada peta yang kini akan
dipindahkan ke salah satu otoritas. Rumah itu peninggalan
desa kecil yang sudah punah di pinggir hutan, di sebelah
116