Page 189 - A Man Called Ove
P. 189
A Man Called Ove
Lelaki di balik Plexiglas tampak bimbang. “Mungkin
ada sesuatu yang keliru dengan kartumu? Ada debu di pita
magnetisnya?” tebaknya.
Ove tampak seakan lelaki di balik Plexiglas baru saja
menyatakan kemungkinan bahwa dia mengalami disfungsi
ereksi. Lelaki di balik Plexiglas terdiam.
“Tidak ada debu di pita magnetisku, aku yakin itu,”
semprot Ove.
Lelaki di balik Plexiglas mengangguk. Lalu berubah
pikiran dan menggeleng. Mencoba menjelaskan bahwa
mesin itu “sesungguhnya berfungsi pagi tadi”. Tentu saja
Ove menganggap perkataan ini benar-benar tidak relevan
karena jelas-jelas mesinnya kini rusak. Lelaki di balik Plexiglas
bertanya, apakah Ove punya uang tunai. Ove menjawab
bahwa ini sama sekali bukan urusan sialan lelaki itu. Muncul
keheningan yang menegangkan.
Akhirnya lelaki di balik Plexiglas bertanya apakah dia bisa
“memeriksa kartu itu”. Ove memandangnya seakan mereka
baru saja bertemu di gang gelap dan lelaki itu bertanya apakah
boleh “memeriksa” alat vital Ove.
“Jangan diotak-atik,” kata Ove memperingatkan, ketika
dengan bimbang menyorongkan kartunya ke bawah jendela.
Lelaki di balik Plexiglas meraih kartu itu dan
menggosokkannya kuat-kuat di paha. Seakan Ove belum
pernah membaca di koran mengenai sesuatu yang disebut
“skimming”. Seakan Ove idiot.
“Apa yang kau LAKUKAN?” teriak Ove sambil
menggedorkan telapak tangan ke jendela Plexiglas.
184