Page 22 - A Man Called Ove
P. 22

Fredrik Backman

              bisa mengatakan baut mana yang harus digunakan untuk
              dinding beton, sekalipun kau mengancam mereka dengan
              pisau-lipat.

                  Di dalam kotak barang bergunanya, Ove punya banyak
              sekali baut untuk dinding beton saja. Dia berdiri di sana,
              memandang baut-baut itu seakan mereka adalah bidak
              catur. Dia tidak mau terburu-buru membuat keputusan
              sehubungan dengan baut untuk beton. Segalanya punya
              waktu tersendiri. Setiap baut-beton adalah sebuah proses
              dan punya kegunaannya sendiri. Orang tidak lagi menghargai
              fungsionalitas yang layak dan sederhana, mereka merasa
              senang selama segalanya tampak bagus dan gaya di
              komputer. Namun Ove melakukan segalanya dengan cara
              yang semestinya.
                  Dia datang ke kantornya pada hari Senin dan mereka
              mengatakan tidak ingin memberitahunya Jumat lalu karena
              itu akan “merusak akhir pekannya”.

                  “Sedikit bersantai akan baik untukmu,” kata mereka
              bergumam.
                  Bersantai? Tahu apa mereka mengenai bangun pada hari
              Selasa dan tidak lagi punya tujuan? Dengan Internet dan kopi
              espresso, tahu apa mereka tentang memikul sedikit tanggung
              jawab untuk segalanya?
                  Ove mendongak memandang langit-langit. Menyipitkan
              mata. Yang penting pengaitnya harus persis di tengah,
              pikirnya memutuskan.







                                         17
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27