Page 317 - A Man Called Ove
P. 317
A Man Called Ove
Lalu Ove mengucapkan delapan kata yang akan selalu
diingat Parvaneh sebagai pujian terindah yang pernah
diberikan Ove kepadanya.
“Karena kau bukan orang yang benar-benar tolol.”
Parvaneh menyingkirkan sehelai rambut ikal yang lengket
oleh air mata dari wajahnya. Dengan kikuk, dia memegang
setir sekali lagi dengan dua tangan. Ove mengangguk,
memasang sabuk pengaman, dan membuat dirinya nyaman.
“Sekarang injak pedal kopling dan lakukan apa yang
kukatakan.”
Dan, sore itu, Parvaneh pun belajar menyetir.[]
312