Page 339 - A Man Called Ove
P. 339

A Man Called Ove

                “Ini Amel! Dia pemilik kafe!” kata Parvaneh dengan cara
            yang sama bersemangatnya. Dia menunjuk lelaki kubus di
            atas tangga.

                Amel tidak berbalik, tapi mengucapkan serangkaian
            panjang konsonan tegas yang, walaupun tidak dipahami
            oleh Ove, dicurigainya merupakan kombinasi beragam kata
            makian.
                “Apa katanya?” tanyanya kepada Adrian.

                Bocah berjelaga bergerak-gerak tidak nyaman.
                “Ah … dia … sesuatu mengenai kipas pemanas yang
            sedikit bertingkah seperti banci ….”
                Dia memandang Adrian, lalu cepat-cepat menundukkan
            kepala.

                “Apa maksudnya?” tanya Ove sambil berjalan
            menghampirinya.
                “Maksudnya kipas-pemanas itu tidak berguna, seperti
            homo,” katanya dengan suara begitu rendah, hingga Ove
            saja yang bisa menangkap kata-katanya.
                Sebaliknya, Parvaneh sibuk menunjuk  Amel dengan
            gembira.

                “Kau tidak bisa mendengar apa yang dikatakannya, tapi
            bisa dibilang kau mengenal hampir semua kata makiannya!
            Dia mirip versi sulih suara dari dirimu, Ove!”
                Ove tidak tampak terlalu senang. Begitu juga dengan
            Amel.
                Lelaki itu berhenti mengotak-atik kipas pemanas dan
            menunjuk Ove dengan obeng.



                                       334
   334   335   336   337   338   339   340   341   342   343   344