Page 334 - A Man Called Ove
P. 334

Fredrik Backman

                  “Terima kasih, Ove!” kata Adrian sambil maju selangkah
              menghampiri Ove, lalu dia tersadar dan berhenti sebelum
              melakukan sesuatu yang konyol.

                  “Jadi, itu sepedamu?” Parvaneh tersenyum.
                  “Bisa dibilang begitu—itu sepeda pacarku. Atau cewek
              yang ingin kujadikan pacar … semacam itulah.”

                  Parvaneh menyeringai. “Jadi, aku dan Ove berkendara
              sejauh ini hanya untuk mengantarkan sepeda itu, agar kau
              bisa memperbaikinya? Demi seorang cewek?”
                  Adrian mengangguk. Parvaneh mencondongkan tubuh
              ke atas meja dan menepuk lengan Ove. “Kau tahu, Ove,
              terkadang orang hampir curiga kalau kau punya hati ….”
                  “Kau punya perkakas di sini atau tidak?” tanya Ove
              kepada Adrian sambil menjauhkan lengan.

                  Adrian mengangguk.
                  “Kalau begitu, pergilah mengambilnya. Sepedanya ada
              di Saab di parkiran mobil.”
                  Adrian mengangguk cepat dan menghilang ke dapur.
              Setelah beberapa menit, dia kembali dengan membawa kotak
              perkakas besar, yang cepat-cepat dibawanya keluar.

                  “Dan kau, diamlah,” kata Ove kepada Parvaneh.
                  Parvaneh menyeringai seakan tidak punya niat untuk
              tetap diam.
                  “Aku hanya membawa sepeda itu kemari agar dia tidak
              membuat kekacauan di gudang di rumah …,” imbuh Ove.

                  “Pasti, pasti,” kata Parvaneh sambil tertawa.




                                        329
   329   330   331   332   333   334   335   336   337   338   339