Page 49 - A Man Called Ove
P. 49
A Man Called Ove
Ove bisa mendengar tawa dalam suara perempuan itu.
Dia tidak senang. Dia hanya bergumam “Sama-sama” dengan
cepat tanpa menoleh ke belakang, lalu berjalan melewati
pintu-putar menuju pusat perbelanjaan. Dia berbelok ke kiri
di belokan pertama dan memandang ke sekeliling beberapa
kali, seakan khawatir keluarga dari rumah sebelah itu akan
membuntutinya. Namun mereka berbelok ke kanan dan
menghilang.
Ove berhenti dengan penasaran di luar pasar swalayan,
mengamati poster yang mengiklankan tawaran-tawaran
istimewa minggu itu. Bukannya Ove bermaksud membeli
ham dalam tawaran khusus itu. Namun, mengamati harga-
harga selalu patut dilakukan. Jika ada satu hal yang tidak
disukai Ove di dunia ini, maka itu adalah saat seseorang
berupaya menipunya. Terkadang istri Ove bergurau bahwa
tiga kata terburuk di dunia ini menurut Ove adalah “Tidak
termasuk baterai”. Biasanya, orang tertawa ketika mendengar
istri Ove berkata begitu. Namun Ove tidak tertawa.
Ove meninggalkan pasar swalayan, lalu melangkah
memasuki toko bunga. Dan, di sana, tidak perlu waktu lama
bagi Ove untuk memulai “adu mulut”, begitulah istilah istri
Ove. Atau “diskusi”, begitulah yang selalu ngotot dikatakan
Ove.
Dia meletakkan selembar kupon bertuliskan “50 krona 2
tanaman” di gerai. Mengingat Ove hanya perlu satu tanaman,
dia menjelaskan kepada penjaga toko, dengan segala macam
alasan, bahwa dia seharusnya bisa membeli tanaman itu
dengan harga 25 krona, yaitu setengah dari 50 krona.
44