Page 50 - A Man Called Ove
P. 50

Fredrik Backman

                  Namun penjaga toko itu—seorang gadis berusia sembilan
              belas tahun yang selalu sibuk ber-SMS dan tidak punya otak—
              tidak mau menyetujuinya. Dia mengatakan, satu tanaman
              bunga harganya 39 krona dan “2 untuk 50” hanya berlaku
              jika seseorang membeli dua tanaman bunga. Manajer harus
              dipanggil. Perlu waktu lima belas menit bagi Ove untuk
              membuat lelaki itu paham dan setuju bahwa Ove benar.

                  Atau, sejujurnya, manajer itu menggumamkan sesuatu
              yang kedengarannya sedikit mirip “dasar tua bangka sialan”,
              lalu mengetuk angka 25 krona begitu keras ke papan kunci
              mesin kasir sehingga siapa pun pasti akan mengira mesinnya
              agak macet. Tidak ada bedanya bagi Ove. Dia tahu, toko-toko
              ini selalu mencoba menipumu agar mengeluarkan uang. Tak
              seorang pun boleh menipu Ove dan bisa lolos.
                  Ove meletakkan kartu debitnya di gerai. Manajer itu
              tersenyum asal, lalu mengangguk tak peduli dan menunjuk
              plang yang bunyinya: “Pembelian dengan kartu sejumlah
              kurang dari 50 krona akan dikenai biaya tambahan 3 krona”.



              Kini, Ove berdiri di depan istrinya dengan dua tanaman. Ini
              masalah prinsip.
                  “Mustahil  aku mau membayar 3 krona,” keluh Ove,
              menatap batu-batu kerikil di bawah kakinya.

                  Istri Ove sering bertengkar dengannya karena Sang suami
              selalu mendebat segalanya.
                  Namun Ove tidak mendebat. Dia hanya menganggap
              benar adalah benar. Apakah itu sikap yang tak masuk akal
              dalam menjalani hidup?


                                         45
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55