Page 56 - A Man Called Ove
P. 56
Fredrik Backman
Sementara itu, istrinya berwarna-warni. Ialah seluruh
warna yang dimiliki Ove.
Satu-satunya yang dicintai Ove sebelum berjumpa dengan
istrinya adalah angka. Dia tidak punya ingatan tertentu
mengenai masa mudanya. Dia tidak pernah digencet dan
bukan pengecut, tidak pintar dalam olahraga dan tidak
payah juga. Dia tidak pernah berada di jantung peristiwa
dan tidak pernah berada di luarnya. Dia adalah jenis orang
yang ada di sana begitu saja. Dia juga tidak begitu ingat masa
tumbuh besarnya; tidak pernah menjadi jenis lelaki yang terus
mengingat segalanya, kecuali jika itu diperlukan. Dia ingat,
dirinya cukup bahagia dan beberapa tahun setelahnya tidak
bahagia—itu saja.
Dan dia mengingat hitung-hitungan. Angka-angka
memenuhi kepalanya. Dia ingat merindukan pelajaran
matematika di sekolah. Mungkin bagi yang lainnya, pelajaran
itu merupakan penderitaan, tapi tidak baginya. Dia tidak
tahu alasannya, dan tidak mau menduga-duga. Dia tidak
pernah memahami adanya keinginan untuk merenungkan
mengapa sesuatu berakhir sebagaimana adanya. Kau adalah
sebagaimana adanya dirimu. Kau melakukan apa yang kau
lakukan, dan itu sudah cukup bagi Ove.
Dia berusia tujuh tahun ketika ibunya libur seharian pada
suatu pagi awal Agustus. Ibunya bekerja di pabrik kimia.
Pada masa itu, orang tidak tahu banyak mengenai kebersihan
udara, Ove menyadarinya belakangan. Ibunya juga merokok,
sepanjang waktu. Itulah ingatan terjelas Ove mengenai ibunya.
Perempuan itu duduk di jendela dapur rumah mungil tempat
mereka tinggal di pinggiran kota, dengan asap mengepul
51