Page 63 - A Man Called Ove
P. 63
A Man Called Ove
tidak akan pernah bisa lolos, jadi dia memejamkan mata,
memegangi dompet itu seerat mungkin, dan menunggu
datangnya pukulan.
Namun hal berikutnya yang diketahui oleh mereka
berdua, ayah Ove berdiri di antara mereka. Sejenak mata
benci dan marah Tom bertemu dengan mata lelaki itu, tapi
ayah Ove tetap berdiri di tempatnya berdiri. Dan akhirnya,
Tom menurunkan kepalan tangan, lalu melangkah mundur
dengan waspada.
“Yang menemukan berarti yang memiliki. Selalu begitu,”
gerutunya sambil menunjuk dompet itu.
“Terserah kehendak orang yang menemukannya,” kata
ayah Ove tanpa mengalihkan pandangan.
Mata Tom berubah kalap. Namun, dia kembali melangkah
mundur, dengan masih mencengkeram tas kerja tadi. Tom
telah bekerja di jawatan kereta api selama bertahun-tahun, tapi
Ove belum pernah mendengar salah seorang kolega ayahnya
mengucapkan sepatah kata pun yang baik mengenai Tom.
Lelaki itu jahat dan tidak jujur, itulah yang mereka katakan
setelah menenggak beberapa botol bir di pesta-pesta mereka.
Tapi Ove belum pernah mendengar perkataan semacam itu
dari ayahnya. “Empat anak dan istri yang sakit.” Hanya itulah
yang dulu biasa dikatakan oleh ayahnya kepada rekan-rekan
kerjanya, sambil memandang mata mereka satu per satu.
“Lelaki yang lebih baik dibanding Tom bisa saja berakhir
dengan lebih buruk menyangga nasib Tom.” Lalu biasanya
rekan-rekan kerjanya akan mengubah pokok pembicaraan.
58