Page 64 - A Man Called Ove
P. 64

Fredrik Backman

                  Ayah Ove menunjuk dompet di tangan bocah itu.

                  “Kau yang memutuskan,” katanya.
                  Dengan gigih, Ove mengarahkan pandangan ke bawah,
              merasa seakan mata Tom melubangi puncak kepalanya. Lalu,
              dia berkata dengan suara rendah tapi mantap bahwa dompet
              itu sebaiknya diserahkan ke kantor barang hilang. Ayahnya
              mengangguk tanpa mengucapkan sepatah kata pun, lalu
              menggandeng tangan Ove ketika mereka berjalan kembali
              selama hampir setengah jam. Menyusuri rel tanpa satu kata
              pun terucap di antara mereka. Ove mendengar Tom berteriak
              di belakang mereka, suaranya diluapi kemarahan yang luar
              biasa. Ove tidak akan pernah melupakannya.

                  Perempuan di meja kantor barang hilang nyaris tidak
              memercayai matanya ketika mereka meletakkan dompet itu
              di gerai.
                  “Dan, ini tergeletak begitu saja di lantai? Kau tidak
              menemukan tas atau yang lainnya?” tanyanya. Ove berpaling
              kepada ayahnya dengan pandangan bertanya-tanya, tapi lelaki
              itu hanya berdiri saja di sana dalam keheningan. Jadi, Ove
              melakukan hal yang sama.
                  Perempuan di balik gerai tampak cukup puas dengan
              jawaban itu.

                  “Tidak banyak orang yang pernah menyerahkan uang
              sebanyak ini,” katanya sambil tersenyum kepada Ove.
                  “Banyak juga orang yang tidak punya sopan santun,” ujar
              ayah Ove singkat sambil menggandeng tangan Ove. Mereka
              berbalik dan berjalan kembali ke tempat kerja.




                                         59
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69