Page 69 - A Man Called Ove
P. 69

A Man Called Ove

                Jadi, Ove telah mempersiapkan segalanya. Dia telah
            membayar pengurus pemakaman dan menyetujui tempat
            untuknya di pekarangan gereja, di sebelah istrinya. Dia telah
            menelepon pengacara dan menulis surat dengan instruksi-
            instruksi jelas, lalu memasukkan surat itu ke amplop bersama
            semua kuitansi penting, surat kepemilikan rumah, dan
            sejarah perawatan mobil Saab-nya. Dia telah memasukkan
            amplop ini ke saku bagian dalam jasnya dan telah membayar
            semua tagihan. Dia tidak punya pinjaman ataupun utang,
            jadi tak seorang pun harus membereskan sesuatu setelah
            kepergiannya. Dia bahkan telah mencuci cangkir kopinya
            dan memberhentikan langganan koran. Dia sudah siap.

                Dan yang dia inginkan hanya mati dengan tenang,
            pikirnya ketika duduk di dalam Saab dan memandang
            pintu garasi yang terbuka. Jika bisa menghindari tetangga-
            tetangganya, dia bahkan bisa melakukannya sore ini.
                Ove melihat pemuda yang sangat kelebihan bobot dari
            rumah sebelah sedang berjalan membungkuk, melintasi pintu
            garasi di area parkir. Bukannya Ove tidak menyukai orang
            gemuk. Jelas bukan begitu. Orang boleh berpenampilan
            seperti apa pun sesuka mereka. Ove hanya tidak pernah bisa
            memahami mereka, tidak bisa memahami bagaimana cara
            mereka melakukannya.

                Seberapa banyak seseorang bisa makan? Bagaimana
            mungkin seseorang berhasil mengubah dirinya menjadi
            orang berukuran kembar? Pasti diperlukan tekad tertentu,
            renungnya.
                Pemuda itu melihat Ove, lalu melambaikan tangan
            dengan riang. Ove mengangguk singkat. Pemuda itu

                                       64
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74