Page 71 - A Man Called Ove
P. 71
A Man Called Ove
Ove mengambil sepeda itu. Ban depannya kempes.
Dibukanya gudang dan diletakannya sepeda itu dengan
rapi di ujung deretan. Dia mengunci pintu gudang dan baru
saja menarik pegangannya tiga kali, ketika mendengar suara
seseorang—yang mendekati akhir masa remaja—memekakkan
telinganya.
“Whoa! Apa yang kau lakukan?”
Ove berbalik, lalu mendapati dirinya bertatapan dengan
seorang remaja yang berdiri beberapa meter jauhnya.
“Menyimpan sepeda di gudang sepeda.”
“Kau tidak boleh lakukan itu!”
Setelah mengamati dengan lebih saksama, Ove menebak
remaja itu mungkin berusia delapan belas tahunan, tebak
Ove. Dengan kata lain, lebih mirip pemuda bila dibandingkan
remaja, jika seseorang ingin mengatakannya secara tepat.
“Boleh saja.”
“Tapi, aku sedang memperbaikinya!” teriak pemuda itu
dengan suara melengking.
“Tapi, itu sepeda perempuan,” protes Ove.
“Ya, lalu kenapa?”
“Kalau begitu, mustahil sepeda itu milikmu,” jawab Ove
mencemooh.
Pemuda itu menggeram, memutar bola mata; Ove
memasukkan tangan ke saku seakan persoalan itu sudah
selesai.
Muncul keheningan yang menegangkan. Pemuda itu
memandangnya seakan menganggap Ove teramat sangat
66