Page 118 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 118

kesempatan  untuk  mengajak  bercanda  pengantin  perempuan.  Bagi
        mereka, malam itu  adalah  malam  terakhir  bisa  bebas  bercanda,
        berbincang dan melewatkan waktu, karena mulai besok teman mereka
        sudah berubah status menjadi istri orang.

                                          **


               Pagi harinya,  rumah Mely  sudah  ramai dengan tetangga dan
        saudara. Hari ini Mely akan melakukan upacara adat dan siangnya akan
        melangsungkan pernikahan secara negara.
               Prosesi pernikahan adat Minahasa  di  dahului  dengan bacoho
        atau  mandi  adat  .  Mely dan  Johan  sudah  membersihkan  badan,
                          16
        kemudian  rambut keduanya dibasuh  dengan air yang  telah dicampur
        bahan-bahan  ramuan  tradisional  seperti  parutan  kulit  lemong  nipis
        atau lemong bacoho  yang dicampur dengan air lemong popontolen
        yang digunakan sebagai pembersih lemak di kulit kepala. Kedua ramuan
        tersebut dicampur dengan daun pondang (pandan) yang dihaluskan dan
        bunga   manduru atau melati hutan, minyak kemiri dan sedikit perasan
        air buah kelapa. Semua bahan-bahan tersebut digunakan untuk mencuci
        rambut calon pengantin.
               Mely tampak tersenyum lega sambil mengeringkan rambut dan
        badannya dengan handuk baru. Secara adat proses mengiringkan rambut
        harus dengan handuk yang belum pernah dipakai. Johan menatap calon
        istrinya dengan  perasaan  bahagia.  Mereka segera masuk ke kamar
        sendiri-sendiri untuk berganti pakaian.
               Sutriani menemani Mely dan membantunya memakai pakaian
        warna kuning cerah yang dihiasai beragam orgamen bergambar bunga-
        bunga.  Untuk tugas make up  dikerjakan  oleh  Tante Mince  perias
        yang  biasa  dipanggil  untuk  membuat  calon  pengantin  tambah  cantik
        16     Mandi  adat bisa  dilakukan  secara langsung  dengan  mengunakan  bahan  tradisional
        atau dengan simbolisasi. Jika mengunakan pilihan simbolisasi dengan cara semua bahan ramuan
        dimasukkan ke dalam kain yang telah dicampur bahan-bahan ramuan tradisional seperti parutan
        kulit  lemong nipis atau  lemong  bacoho yang  dicampur  dengan  air  lemong  popontolen yang
        digunakan sebagai pembersih lemak di kulit kepala. Kedua ramuan tersebut dicampur dengan
        daun pondang (pandan) yang dihaluskan dan bunga   manduru atau melati hutan, minyak kemiri
        dan sedikit  perasan  air  buah kelapa. Semua  bahan-bahan tersebut digunakan  untuk  mencuci
        rambut calon pengantin.

        118                                 Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123