Page 122 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 122
Dengan digandeng om dan tante serta keluarga, Mely dan Johan
naik ke salah satu mobil yang akan mengantar mereka ke gereja tempat
pengesahan perkawinan. Disanalah mereka akan syah secara hukum
menjadi suami istri.
Rombongan mobil beriringan menuju gereja. Proses pernikahan
berlangsung secara khidmat dan lancar. Dengan suasana haru dan
diliputi kebahagiaan, Johan dan Mely resmi menjadi pasangan suami
istri.
Sutriani menyusut air mata yang menitik di kedua pipi
menyaksikan kebahagiaan Mely dan Johan. Meskipun bukan anak sendiri
tetapi ia merasa ikut bertanggungjawab menemani Johan yang hidup
sebatangkara. Johan sudah memberikan kepercayaan kepada dirinya
dan Daud. Pengesahan pernikahan Johan membuatnya merasa bangga
sudah menyelesaikan tugasnya sampai sejuah ini. Tinggal urusan resepsi
pernikahan yang akan dilangsungkan nanti.
Daud sempat menyentuh tangan Sutriani untuk mengingatkan
agar tidak terlalu sentimentil. Sutriani tersenyum dan menghapus
airmatanya. Semua berganti menjadi senyuman mengembang di
bibirnya yang larut dalam kebahagiaan.
**
Malam harinya resepsi pernikahan berjalan sangat meriah.
Tetamu silih berganti hadir untuk ikut merasakan kebahagiaan mempelai
berdua. Tumpahan tamu yang hadir menandakan pengantinnya
mempunyai teman dan keluarga yang cukup banyak. Semua larut
dalam suka cita. Makanan yang dihidangkan meskipun sederhana tetapi
semua enak dan tersedia cukup memadai untuk semua tamu yang
hadir. Tak henti-hentinya Johan dan Mely tersenyum dan mengucapkan
terimakasih atas kehadiran tamunya.
Tradisi membelah kayu bakar dilakukan dengan sempurna oleh
Johan kemudian dilanjutkan dengan minum dari ruas bambu .
17
17 Tahapan yang dilalui dalam upacara pernikahan adat Minahasa, dalam resepsi ada
tradisi membelah kayu bakar yang dilanjutkan dengan minum kower atau ruas bambu yang masih
hijau. Dalam resepsi ini biasanya disi dengan nyanyian lagu berbahasa adat oleh rombongan adat.
122 Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com