Page 120 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 120

Tante Mince segera ke kamar sebelah tempat Johan menunggu
        untuk dirias. Tidak membutuhkan waktu lama, Johan sudah selasai dirias
        dan rapi memakai baju pengantinnya.
               Johan  mengucapkan  banyak terimaksih  atas  bantuan  tante
        Mince. Ia kelihatan puas dengan penampilannya.
               Tante Mince masuk kembali ke kamar Mely. Ia tersenyum melihat
        Mely masih mematut-matut diri di depan cermin besar di kamar. Sesekali
        Mely tersenyum, mencoba beberapa pose dan tersenyum lagi.
               Setelah mencuci tangan, Tante Mince mengambil kaca dari tas
        tangannya. Dengan cekatan tangannya mengambil bedak dan memoles
        wajahnya secara merata.
               Ada beberapa keringat diwajah sehingga bagian tersebut harus
        dipoles  bedak  biar  merata  seperti semula.  Wajah  tante  Mince  sudah
        putih  bersih  dan  cantik.  Sebagian  besar  perempuan    Manado  cantik,
        putih karena  masih keturunan dari  Belanda. Tak mengherankan kalau
        Tante Mince juga cantik meskipun usinya sudah diatas empatpuluhlima
        tahun.  Rambutnya  berombak panjang  sebahu  dicat warna merah,
        dengan hidung  mancung yang masih alami ditambah polesan  riasan
        tangannya, kecantikan Tante Mince membuat iri para perempuan dan
        membuat  laki-laki  berdecak  kagum.  Apalagi  tubuhnya  tinggi  ramping
        dengan betis yang halus mulus.  Keramahan dan kehalusan tata bahasa
        Tante Mince menambah nilai  plus.  Secara keseluruhan  Tante Mince
        menyenangkan dan enak di pandang mata.
               “Semua  sudah  beres,  Din?”  tanya  Tante  Mince  kepada  Dina
        asistennya yang sedari tadi sibuk mengemasi peralatan make-up.
               Dina sudah menjadi asisten Tante Mince sejak tiga tahun yang
        lalu. Sebenarnya ada lima orang asistennya, tetapi ada yang ditugaskan
        tante Mince ke tempat calon pengantin lainnya. Biasanya asisten Tante
        Mince yang  bertugas membantu mematut pakaian pengantin. Urusan
        merias akan ditangani langsung oleh  Tante Mince karena  para pelanggan
        lebih puas kalau ditangani langsung oleh Tante Mince.


               “Bentar lagi Tante,” jawab Dina. “Kita langsung ke Wenang, Te?”
        tanyanya sambil menutup tasnya.


        120                                 Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125