Page 159 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 159
Elen dengan berat hati keluar setelah perawat memintanya untuk
meninggalkan ibunya. Semua peralatan sudah siap dan Sutriani akan
segera menjalani pemeriksaan bronkoskopi.
Dokter mengajak Sutriani berbincang-bincang ringan sebelum
pemeriksaan dilakukan. Sutriani merasakan sedikit ketenangan saat
menceritakan kondisi suami dan anak-anaknya, tentang pekerjaannya
dan perayaan natal yang berkesan. Dengan ringan semua cerita mengalir
lembut dan lancar. Perlahan, ia merasakan kekhawatiran sedikit
berkurang. Sugesti dari dokter cukup membuatnya tenang dan lebih
pasrah untuk menjalani semua pemeriksaan.
Dokter mengatakan akan menyuntikkan obat bius lokal agar
Sutriani tidak merasakan sakit. Sambil terus bertanya, perlahan-lahan
dokter memasukkan tube serat optik berdiameter sekitar 7 milimeter
ke hidung dan ke dalam paru-paru. Sutriani tidak merasakan apapun,
bahkan ia bisa tersenyum saat dokter mengatakan beberapa kalimat
yang membuatnya tersenyum. Sekitar 30 menit kemudian, dokter
mengatakan kalau telah mengambil jaringan yang akan digunakan
sebagai bahan pemeriksaan lanjutan. Sutriani merasa terkejut dan
bertanya-tanya kapan dokter mengambil sampel jaringan paru-paru
karena sejak tadi dokter mengajaknya berbincang-bincang. Sutriani lega
karena dokter ternyata telah menyelesaikan tugasnya tanpa ia sadari.
Dokter pintar sekali membuatnya lebih tenang dan tidak memikirkan
sakit yang diderita.
Perawat mengantarkan Sutriani kembali ke kamar. Elen
menyambutnya dengan gembira. Ternyata Daud bersama Elen. Mereka
mengikuti perawat yang mendorong bed pasien ke kamar.
Sepanjang lorong, Elen mengenggam tangan ibunya yang mulai
terasa hangat, tidak seperti saat masuk ke ruang pemeriksaan. Wajah
ibunya juga sudah tidak sepucat tadi pagi. Elen tersenyum lega. Paling
tidak kekhawatirannya akan kondisi ibunya tidak terjadi.
Di kamar Sutriani bisa tersenyum lepas. Satu tahapan
pemeriksaan sudah bisa dilalui dengan lancar. Sutriani bahkan bisa
menyapa beberapa orang pasien yang satu kamar dengannya. Sutriani
menempati kamar kelas tiga, yang terdiri dari 8 orang pasien. Memang
Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com 159