Page 29 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 29

Tuit…tuit…..
               Daud tersentak dari lamunannya, tangannya bergerak mengambil
        ponsel  di  meja ruang tamu yang terletak di  seberang teras kecilnya.
        Hanya dengan menjulurkan tangan, ponsel sudah dapat di raih.
               “Ya, halo…”
               “Om Daud….”
               “Ehm, ini siapa?”
               “ Erik, Om. Lupa nomer ponselku?”
               “Oh…  maaf,  Erik,  layar  ponsel      nggak  keluar  namamu.
        Hahahahaha, lagi dimana?”
               “Di sekretariat, Om. Mau kasih tahu. Besok jangan lupa ke sekre
        ya. Torang  jadi kumpul-kumpul.”
               “Oya..ya…kita masih ingat, kok. Jam 10 ?”
               “Betul, Om. Oke, deh. Kita mau kasih kabar yang lainnya. Sampai
        besok, Om.”
               “Ya, makasih Erik.”
               “Sama-sama, Om,” Erik menutup percakapan.

               Daud  meletakkan  ponselnya  di  tempat  semula.  Sudah
        berulangkali  Erik dan kawan kawannya dari LSM  Mitra membantu
        nelayan, tidak hanya di Malalayang tetapi juga nelayan di Sario, Karang
        Ria  dan  berbagai  tempat lainnya yang menghadapi  masalah  dengan
        pengembang dan pemerintah. LSM Mitra selalu aktif untuk mendorong
        nelayan seperti dirinya  agar lebih berani mempertahankan hak dan tak
        pantang menyerah.
               Perkenalan  dengan  Erik, dua  tahun  yang  lalu   tanpa  segaja
        waktu Daud  pulang dari melaut. Pagi itu tanpa segaja  ketiting Daud
        menghantam batu-batu besar timbunan pantai. Entah mengapa tak ada
        satupun nelayan yang ada di pantai. Dengan susah payah Daud menarik
        ketitingnya,  karena  Daud  harus  menyelamatkan  ikan  hasil  tangkapan
        semalam.






        Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com                    29
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34