Page 58 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 58
7
Sakit Itu Datang Lagi
Sutriani tidur bergelung di bawah selimut dengan badan
menggigil kedinginan. Kepalanya pusing, suhu badannya panas. Ia
mencoba bangun untuk menyiapkan kopi dan makan pagi. Sebentar lagi
Daud pulang. Tetapi ternyata Sutriani tidak mampu, kepalanya terasa
berdenyut-denyut saat bangun.
Dengan susah payah, Sutriani kembali membaringkan badannya.
Selembar selimut tidak cukup memberikan kehangatan. Ditariknya
selembar sarung yang tersampir di ujung tempat tidur. Badannya masih
terasa kedinginan meskipun selimut dan kain sarung sudah menutupi
hampir seluruh tubuh.
Beberapa kali suara batuknya tidak juga reda. Bahkan setiap batuk
badannya terasa sakit semua, sementara tenggorokannya terasa kering.
Ada rasa nyeri dan ngilu di dada yang sudah agak lama dirasakannya.
Bahkan terkadang ada rasa panas menyengat dan tersebar di dada. Saat
panas mulai menyebar, Sutriani hanya mampu memegang dadanya
untuk menahan nyeri. Ia harus berjuang untuk melawan rasa sakit dan
meredakannya. Tak jarang air matanya tidak mampu terbendung saat
melawan rasa sakit.
Sudah berbulan-bulan ia merasakan penderitaan seperti itu.
Semua dirahasiakan. Jangan sampai Daud dan Yossi mengetahuinya.
Sutriani tidak mau suami dan anaknya terbebani melihat kondisinya
yang semakin hari semakin memburuk. Dengan nafas tersengal-sengal,
Sutriani mencoba berbaring dengan lebih santai.
“Yossss…..Yossi……..”
Tidak ada ada suara Yossi.
Sutriani melihat jam dinding. Pukul 04.30. Pantas Yossi tidak mendengar
suaranya, pasti masih tidur nyenyak, batin Sutriani. Dengan susah payah
Sutriani bangun dan mengambil gelas di meja samping tempat tidur.
Seteguk air putih cukup membantu melegakan tenggorokannya.
Sutriani memandang atap kamar yang dilapisi plastik tipis. Atap
rumahnya terbuat dari seng bekas. Tidak ada seng yang benar-benar
58 Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com