Page 41 - Modul Discovery Learning Terintegrasi Etnosains Hidrolisis Garam
P. 41
1. Tidak Terjadi Hidrolisis
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis
karena jika ion-ion tersebut bereaksi dengan air akan segera terionisasi Kembali
secara sempurna menjadi ion-ion semula (Sudarmo, 2013).
Contoh garam yang tidak mengalami hidrolisis dalam kehidupan sehari-hari adalah
garam dapur. Garam dapur biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat terutama ibu-ibu untuk
menambah cita rasa masakan mereka. Garam dapur dikenal oleh masyarakat sebagai uyah
+
_
(Agustin et al;2018). Garam NaCl terdiri dari kation ( ) dan anion ( ), keduanya tidak
bereaksi (terhidrolisis) karena keduanya berasal dari elektrolit kuat yaitu dari asam kuat (HCl)
dan basa kuat (NaOH). Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
−
+
NaCl (aq) ⟶ Na (aq) + Cl (aq)
+
Na (aq) + H O (l) ↛ tidak terjadi reaksi hidrolisis
2
−
Cl (aq) + H O (l) ↛ tidak terjadi reaksi hidrolisis
2
+
Kationnya tidak dapat memberikan H dan anionnya tidak dapat memiliki afinitas
−
+
+
untuk ion H (tidak mempengaruhi konsentrasi ion H dan OH dalam larutan). Oleh
karena itu larutan tersebut merupakan larutan netral.
2. Hidrolisis Parsial
Hidrolisis parsial adalah hidrolisis yang terjadi pada salah satu jenis ion saja (pada anion
atau kation saja).
A. Hidrolisis Anion
Garam yang mengalami hidrolisis anion adalah garam yang mengalami hidrolisis pada
anion saja. Garam yang mengalami hidrolisis anion adalah garam yang berasal dari asam
lemah dan basa kuat. Berdasarkan konsep hidrolisis, anion yang berasal dari asam lemah
akan terhidrolisis kemudian akan menghasilkan ion OH
−
41